BONTANG- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bontang menyorot kinerja manajemen Bontang Migas Energi (BME). Menurut Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Muhammad Aswar, selayaknya perusahaan berpelat merah itu memasok pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bontang.
“Selama ini kinerjanya mengecewakan karena unit usahanya sudah banyak, tetapi tidak menyumbang PAD,” kata Aswar kepada Bontang Post, Kamis (16/8) kemarin.
Ia pun meminta Pemkot Bontang segera melakukan evaluasi. Mengingat Pemkot Bontang merupakan pemegang saham perusahaan tersebut. Bahkan Aswar meminta terjadi perombakan di struktur manajemen perusahaan.
“Sebaiknya Pemkot segera mengevaluasi dan mengganti pimpinan PT BME yang lebih kompeten. Jika pimpinannya tidak mampu ya lebih baik mundur saja,” ujarnya.
Pasalnya Pemkot Bontang telah mengucurkan dana penyertaan modal sebanyak Rp 3 miliar. Namun saat ini tidak ada dividen yang diberikan. Bahkan laba perusahaan hanya cukup untuk membiayai operasional termasuk menggaji karyawan. Aswar meminta adanya target yang dibebankan oleh pemerintah daerah kepada pimpinan perusahaan di setiap investasinya.
“Pemerintah harus memberi target keuntungan jangan dibiarkan begitu saja,” pintanya.
Bahkan, Aswar memandang perlu dilakukan audit eksternal untuk mengetahui manajerial perusahaan yang dipimpin oleh Kasmiran Rais. Audit melingkupi sektor keuangan dan kinerja pimpinan perusahaan.
Tak hanya itu, ia pun meminta kepada legislator untuk memanggil direktur PT BME dalam rapat kerja. Sehubungan dengan penyertaan modal tahap dua senilai Rp 7 miliar agar tidak disetujui terlebih dahulu. Sebelum terjadi pembenahan dalam manejerial perusahaan itu.
“Saya meminta DPRD memanggil PT BME dan mempertimbagkan pengucuran penyertaan modal jika performa perusahaan berpotensi tidak memberi PAD,” harapnya.
Selain PT BME, Aswar juga mengkritik kinerja Perusda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ). Ia berharap Perusda AUJ dan unit usahanya untuk menyetor pemasukan bagi Pemkot Bontang.
Sebelumnya, DPRD Bontang bersikap keras menanggapi nihilnya dividen yang diberikan oleh PT Bontang Migas Energi (BME) kepada Pemkot Bontang. Ketua DPRD Bontang Nursalam mempertanyakan pengelolaan manajerial di perusahaan tersebut. Ia mengaku heran, padahal cakupan usaha bertambah sementara pendapatan keuangan tidak melonjak drastis.
“Saya sesalkan PT BME tidak menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal bidang usahanya bertambah, tetapi uangnya tidak melonjak,” kata Salam –sapaan akrabnya- saat ditemui Bontang Post di ruang kerjanya, Rabu (15/8) lalu. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post