bontangpost.id – Remaja 12 tahun itu sedang asik-asiknya bermain di laut bersama 5 anggota keluarganya ketika buaya menyambarnya di Pantai Pasir Putih, Desa Teluk Singkama, Kutai Timur, Minggu (30/1/2022) kemarin. Ketika moncong predator itu mulai menyambar pinggang dan lengan kanan RP, sontak keluarga yang bermain dengannya di laut tadi berhamburan, lari tunggang-langgang menyelamatkan diri ke daratan.
“Buaya, buaya. RP ditarik buaya,” teriak seorang keluarga dengan nada ketakutan.
“Mak, tolong aku mak,” teriak RP, kala dirinya pelan-pelan diseret buaya ke tengah laut.
Mulanya, di siang menyedihkan itu, korban bersama keluarnya, berangkat dari Bontang, Minggu (30/1/2022) siang ke Kutim. Tujuan mereka memang hanya untuk berlibur.
Mereka tiba di Pantai Pasir Putih sekira pukul 12.10. Karena sedang terik-teriknya, ditambah waktunya makan siang, sang ibu, Damarin (36) memintanya untuk makan. Namun dia menolak, karena merasa tak lapar. Selepasnya, dia diikuti kakak, adik, paman, dan 2 anggota keluarga lain menuju bibir pantai.
Laiknya orang yang lama tak berjumpa lautan, Ikki’ kegirangan. Dia menceburkan diri ke laut, walau air masih dangkal. Dia berjongkok. Posisi RP berada di tengah. Diapit keluarga yang lain.
Tubuh mereka terkepung air laut yang sekilas tampak kecokelatan. Senyum mengembang sembari memainkan percik air. Namun segalanya berubah ketika binatang predator berukuran sekira 3 meter menyerang bokong dan lengan kanan RP.
“Akkkhhh,” teriak RP
“Akkkhhh, kasih kayu, kasih kayu,” sahut keluarganya.
“Mak, Mak, tolong aku, Mak,” RP kembali berteriak.
Teriakan yang sudah bercampur tangisan itu pecah di udara. Dari bibir pantai, Damarin (36), ibu RP, berusaha mendekati anak ke duanya itu, sembari membawa sebatang kayu untuk digunakan memukul buaya.
“Anakku, anakku, ya Tuhan, anakku,” katanya sembari menangis.
Namun Damarin tak kuasa melangkah lebih jauh. Ia sendiri takut kalau ada predator lain yang bersarang di lautan.
Dari pinggir laut, Damarin hanya bisa terduduk lesu sembari terisak. Dalam hati terus membatin, berdoa. Berharap agar Tuhan memberikan keajaiban pada sang anak.
“Menangis saja saya di pinggir pantai. Bagaimana sudah anakku ini, ya Tuhan,” ucapnya ketika ditemui di kediamannya, Jalan Letjen S Parman, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Senin (31/1/2022) pagi.
Damarin bilang, sekitar 15 menit putranya berjibaku melawan buaya di laut. Dia ditarik sekitar 15 meter dari tempatnya pertama diserang. Sepanjang pergulatan itu, dari jauh RP berusaha mempertahankan diri. Dia memukul kepala buaya dengan tangan kosong. Dan berusaha melepas moncong buaya dari pinggang dan lengannya.
“Dia coba buka mulut buaya itu supaya lepas dari badannya. Matanya juga ditutup. Tapi lama-lama dia (RP) kelelahan juga. Sempat teriak anakku, bilang ‘Mak, aku sudah enggak kuat,” ucap Damarin.
Dari bibir pantai, anggota keluarga yang lain, yang jumlahnya sekitar 13 orang, teriak ke buaya yang menyerang RP. Minta remaja yang duduk di kelas 6 SD itu dilepaskan.
“Lepaskan itu (RP). Satu nenek moyang saja kita,” seru anggota keluarga.
Tak berselang lama, ketika sudah lelah, predator itu malah meninggalkan RP. Remaja 12 tahun itu lantas berjalan sendiri, mendekat daratan. “Terima kasih, Tuhan. Terima kasih,” kata keluarga yang melihat buaya itu justru menjauh dengan sendirinya.
Tiba di bibir pantai, RP segera dilarikan ke Klinik PT Pertamina Sangkima Sangatta Field. Pinggang remaja itu mengalami luka. Lengan kanannya mendapat 9 jahitan. 1 jahitan untuk lapisan kulit dalam, 8 untuk lapisan kulit luar.
“Sekitar jam 3 (sore) kami bawa kembali ke Bontang,” tandas Damarin. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post