BONTANGPOST.ID, Bontang – Rencana kepala daerah terpilih untuk menggunakan gedung public safety center (PSC) menjadi instalasi gawat darurat RS Tipe D mendapat dukungan legislator.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Bontang Ubayya Bengawan mengatakan, upaya itu sebagai langkah bijaksana.
“Bagi saya itu keputusan tepat. Kebutuhan dari pelayanan pertama kesehatan itu tinggi,” kata Ubayya.
Selain itu, Komisi A DPRD juga menilai bangunan RS Tipe D harus segera difungsikan. Jangan dibiarkan terlalu lama tidak dipakai. Apalagi terkait rujukan dari BPJS skemanya berjenjang. Tidak bisa pasien langsung ke rumah sakit tipe B yakni RSUD Taman Husada.
“Memanfaatkan bangunan sekian lama dibangun. Pemkot tentu sudah mengkaji dari pelayanan tingkat pertama ke lanjut,” ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini juga meminta Dinas Kesehatan untuk segera merampungkan pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai tempat parkir. Paling tidak di akhir tahun ini statusnya sudah klir.
Mengingat kantong parkir menjadi sarana bangunan kesehatan yang paling penting. Tentunya akan menambah aspek kenyamanan dan keamanan pasien maupun keluarga ketika mendapatkan perawatan di faskes tersebut.
“Jangan sampai molor. Harus segera diselesaikan untuk pembebasan lahannya sehingga ketika datang banyak orang perlu dipersiapkan,” tutur dia.
RS tipe D yang terletak di Jalan A Yani itu sebenarnya telah rampung sejak 2021. Pembangunannya dimulai pada 2019 dengan nilai Rp 7,3 miliar. Setahun setelahnya dikucurkan kembali Rp 11,6 miliar untuk merampungkan proyek. Rumah sakit ini tak kunjung difungsikan dengan dalih tak tersedianya tempat parkir kendaraan.
“Saya terima laporan bahwa pembebasan lahan telah selesai. Nanti areal parkir langsung terakses dari jalan besar,” kata Wali Kota Bontang terpilih Neni Moerniaeni, saat menerima pemaparan dari Dinas Sosial Bontang terkait warga miskin ekstrem, Jumat (27/12/2024).
RS ini diketahui dibangun saat Neni menjabat wali kota periode 2016-2021. Sementara terkait Instalasi Gawat Darurat (IGD), kata Neni, akan menggunakan gedung PSC yang berada di belakang gedung RS Taman Sehat. Keberadaan IGD juga menjadi alasan tidak difungsikannya rumah sakit ini. Itu karena sebelumnya IGD berada di lantai 2. (*)