Fasilitasi Forum Dikusi Kabupaten, Pekerja Rutin Diperiksa
SANGATTA – Pencegahan dan penanganan terhadap HIV Aids menjadi salah satu tugas kemanusian yang diemban PT Gunta Samba. Diantaranya dengan panitia pertemuan forum diskusi HIV ke – V yang mengandeng Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kutim, Rabu (12/4) lalu.
Kegiatan yang dihelat di Hotel Kutai Permai Sangatta ini mengusung tema “Menangani HIV di Perusahaan Tidak Perlu Panik”. Kegiatan dihadiri perusahaan dari pelbagai sektor di Kutim, tokoh masyarakat, dan lembaga pegiat pencegahan HIV.
Hadir sebagai narasumber yakni dr Joseph Wijaya Tarihoran, selaku Chief Medical Officer Internasional SOS, Doris Lalamentik, PKM Teluk Lingga, dan dr Rakhmadi, dokter RSUD Kudungga Sangatta.
Koordinator Manager Kaltim 1 M Thamrin didampingi Kepala Perwakilan PT Gunta Samba Budi Prasetyo mengatakan, hadirnya forum diskusi tersebut wujud komitmen pihaknya terhadap HIV Aids di Kutim. Khususnya yang banyak diidap mereka yang bekerja di lingkungan perusahaan.
“Sosialisasi Aids ini sangat penting. Kalau ada pekerja yang mengidap virus tersebut tentu dapat mempengaruhi kerja karyawan dan produktifitas perusahaan. Termasuk bagi kesehatan pekerja itu sendiri,” katanya.
Dampak HIV Aids harus disosialisasikan secara masif. Ini bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tapi kewajiban semua elemen masyarakat. Menurut Budi, apa yang dilakukan pihaknya adalah wujud dari dukungan tersebut.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, Gunta Samba memiliki banyak pekerja. Mereka berasal dari pelbagai daerah. Baik di Kaltim, Jawa, hingga daerah Nusa Tengara Timur (NTT).
“Kami akan rutin mengalakan pemeriksaan pekerja setiap bulannya, guna mendeteksi dini penyebaran HIV Aids kepada karyawan perusahaan. Kami ini semua pekerja steril. Tapi jika memang ditemukan, maka bisa langsung diobati,” katanya.
Selain itu, edukasi kesehatan juga akan ditingkatkan. Sehingga pekerja memahami bahaya dan resiko hubungan seks bebas (free sex). Apalagi sampai jajan seks di tempat-tempat prostitusi yang penuh risiko.
“Perusahaan kami akan memeriksa dan memberikan dukungan untuk kesehatan karyawan. Kami ingin semua karyawan Gunta Samba bebas HIV Aids. Sehingga karyawan bisa jadi pelopor pencegahan virus tersebut,” harapnya.
Harmadji Partodarsono selaku Ketua KPAD Kutim mengapresiasi komitmen Gunta Samba menjadi pelopor pencegahan HIV Aids. Menurutnya, keterlibatan perusahaan diperlukan agar ke depan tidak ada lagi pekerja yang mengidap penyakit yang belum memiliki obat penawar ini.
“Perlu diketahui, lebih dari 85 persen kasus HIV Aids ada pada kelompok usia produktif. Nah, itu banyak di sektor pekerja seperti perkebunan kelapa sawit dan areal pertambangan,” ungkapnya.
Sehingga tempat kerja adalah lingkungan strategis untuk melakukan intervensi pencegahan HIV Aids. Karenanya, langkah yang diambil Gunta Samba sudah tepat mencegah penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (Aids).
“Makanya kami sangat senang dengan terlibatnya Gunta Samba dalam program pencegahan HIV Aids di lingkungan kerja. Apalagi areal kerja mereka ini ada di daerah pelosok Kutim, Sangkulirang. Artinya kami tidak harus terjun langsung ke lokasi, tinggal memberikan pendampingan,” tutupnya.
Untuk diketahui, untuk melakukan pemeriksaan rutin pekerja, Gunta Samba memiliki dua orang dokter umum. Mereka adalah dr Andika Yudha Prawira dan dr Ayu Dhani Marzina. Keduanya juga bertugas mensosialisasikan bahaya HIV Aids bagi pekerja.
Selain itu, Gunta Sama merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit pertama di Kutim yang menjadi ketua panitia forum diskusi Aids. Sebelumnya, kegiatan ini diselenggarakan oleh perusahaan pertambangan. (drh/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post