SANGATTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim mengharamkan roda dua untuk masuk ke dalam Pelabuhan Kenyamukan. Bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat ini jalan menuju pelabuhan sangat membahayakan.
Causeway atau dam menuju pelabuhan utama masih rusak parah. Tengah causeway belum tertimbun. Masih menyerupai embung air. Hanya sisi kiri dan kanan yang dicor namun tidak sempurna.
Bagian sisi kiri itulah yang dilewati warga untuk menuju pelabuhan. Begitupun sebaliknya. Sebab bagian kanan belum dapat digunakan. Baik berjalan kaki maupun menggunakan roda dua.
Cor coran tersebut tak lebih sekira 1,5 meter. Pas pasan dilewati satu kendaraan. Itupun membuat hati was was. Sebab, sisi kiri dan kanan tampak seperti jurang. Bagian kiri laut dan kanan lubang causeway.
Parahnya, jalan darurat tersebut tidak mulus. Penuh lubang dan bebatuan yang menonjol. Meskipun begitu, warga tutup mata. Jalan tersebut tetap dijadikan dua jalur.
“Kami minta agar kendaraan roda dua tidak dibawa masuk dalam pelabuhan. Cukup diparkir di kawasan reklamasi saja. Kalau mau ke pelabuhan cukup jalan kaki. Tidak usah bawah motor. Karena sangat membayakan,” ujar Kadishub Ikhsanudin Syarfi.
Hanya saja, dari pantauan yang dilakukannya, hampir semua pengendara roda dua tetap membawa kendaraannya masuk ke pelabuhan.
Padahal, pihaknya sudah memberikan plang larangan beton, kayu, dan bahkan menggunakan baliho. Anehnya, bukannya ditaati akan tetapi malah dirusak warga.
“Kalau yang beton plang larangannya diangkat warga. Yang spanduk di robek. Kami serba salah. Intinya kami sudah berusaha melarang,” kata Ikhsan.
Sebelumnya, warga sekitar cukup menghkawatirkan pengunjung polder yang nekat melawan maut melewati jalan setapak tersebut menggunakan roda dua.
“Kalau sudah ada dua motor, yang satu harus mengalah. Itupun kita harus pelan pelan sekali. Kalau terpeleset nyawa taruhan,” ujar Nuning salah seorang pengunjung wisata baru tersebut.
Merasa khawatir akan hal itu, ia memberikan pilihan yang ditawarkannya kepada pemerintah. Pertama cepat diperbaiki, dan kedua melarang warga menggunakan kendaraan memasuki pelabuhan.
“Jangan sampai makan korban baru berbuat. Munpung belum terjadi, maka segera mencegahnya,” pinta Nuning.(dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: