PENULIS: Pranata Humas Tingkat Ahli Diskominfotik Bontang Lutfiani Sabrina.
BONTANG – Pranata humas merupakan jabatan fungsional yang keberadaannya diatur dalam Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 87 Tahun 1999. Jabatan fungsional tersebut adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak PNS dalam satuan tugas tertentu serta mandiri. Pranata humas sebagai salah satu jabatan fungsional PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang memiliki fungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, baik informasi berskala nasional maupun daerah.
Dengan definisi tugas dan fungsi pranata humas di atas, jelas bahwa tugas Pranata Humas yang utama ialah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan. Pelayanan informasi yang diberikan meliputi perencanaan, pelayanan infomasi dan kehumasan, pelaksanaan hubungan ekternal internal kelembagaan, audit komunikasi serta pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan. Pranata Humas harus bisa menjadi sumber informasi resmi pemerintah bagi masyarakat selaku stakeholdernya. Secara otomatis, seorang Pranata Humas dapat dipastikan berkomunikasi dengan audience nya, dan komunikasi yang dilakukannya selalu berada pada ranah publik.
Komunikasi yang dilakukan pada ranah publik menuntut efektifitas pesan. Dalam Effective Public Relations, Allan and Cutlip menyampaikan 7(tujuh) elemen komunikasi yang mempengaruhi efektifitas penyampaian pesan yaitu : Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity and Consistency, Capabiliry of audience, dan Channels of Distribution. Selain itu, Prasetya DH dalam bukunya yang berjudul “7 Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Komunikasi” menjelaskan bahwa ketujuh faktor tersebut harus terpenuhi ketika sebuah proses komunikasi publik terjadi. Sebanding dengan prinsip menulis 5 W 1 H , who, what, where, when,why, dan how. Suatu pesan dikatakan „mandul. bila salah satu unsur dalam 5 W 1 H tidak terpenuhi, artinya sebuah karya tulis dikatakan baik apabila telah memenuhi prinsip 5 W I H.
Jika sebuah proses komunikasi publik dianalogikan sebagai rantai makanan, dimana komunikator ditempatkan sebagai produsen yaitu produsen pesan, dapat dibayangkan apa yang akan terjadi bila produsen pesan tidak memproduksi pesan. Yang pertama pasti akan menurunkan peran unsur komunikasi yang lain, bahkan akibat terburuknya adalah “kematian”. Kematian yang dimaksud disini adalah kematian informasi yang ujungnya akan mematikan sebuah lembaga atau institusi. Matinya informasi terkait sebuah institusi dapat diartikan sebagai kematian organisasi secara total. Begitu juga sebaliknya apabila sebuah organisasi itu terus memproduksi pesan terkait dirinya sudah dapat dipastikan organsisasi tersebut akan selalu eksis, dan pencitraan lembaga tetap terjaga. Oleh karenanya seorang Pranata Humas tidak akan berhenti memproduksi pesan guna meningkatkan citra lembaga atau institusinya. Menulis menjadi keahlian yang sangat penting untuk mensupport tugas tersebut. Hal ini diperkuat dengan kondisi existingnya bahwa 70 % kegiatan Pranata Humas adalah menulis sedangkan 30% sisanya adalah komunikasi dalam bentuk lain.
PERMENPAN No 6 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Humas dan Angka Kreditnya, pada Bab VI Pasal 8 menjabarkan Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai dalam Pemberian Angka Kredit. 70 % persen lebih unsur yang dinilai dari Pranata Humas pada setiap rumpun jabatannya adalah kegiatan yang terkait dengan tulis menulis. Pada rumpun jabatan terampil saja misalnya, dari 22 unsur kegiatan, 15 unsurnya terkait dengan kegiatan menyusun materi layanan informasi yang artinya 68 % kegiatan yang dilakukan dimulai dari jenjang terampil, pelaksana lanjutan hingga penyelia adalah tulis menulis. Sama halnya dengan rumpun jabatan tingkat ahli mulai dari jenjang ahli pertama, muda hingga madya. Kegiatan menyusun informasi dikonversi menjadi menyusun naskah pelayanan informasi tertuang dalam 25 butir kegiatan dari 29 butir kegiatan rumpun jabatan ahli. Berarti 80 % lebih aktifitas rumpun jabatan ahli berbasis menulis. Hal ini juga mengindikasikan bahwa semakin tinggi jenjang jabatan fungsional pranata humas, tugas yang terkait dengan tulis menulis frekuensinya akan semakin tinggi. Yaitu kurang lebih 68% pada rumpun jabatan terampil dan 80 % pada rumpun jabatan ahli. Maka dapat dipastikan menulis adalah unsur melekat pada seluruh kegiatan rumpun jabatan fungsional Pranata Humas. Membuat press release, feature, artikel, annual report dan prospectus adalah jenis jenis kegiatan yang basicnya adalah menulis. Dan itu semua adalah tugas yang harus dilakukan oleh seorang public relations, yang dalam terminology pemerintahan disebut sebagai Pranata Humas. Bisa dibayangkan jika seorang Pranata Humas enggan mengasah kemampuannya dalam menulis. Menulis adalah skill, itu artinya dengan sering berlatih akan semakin mempertajam kemampuan menulis seseorang. Satu hal lagi menulis tidak perlu menunggu waktu yang tepat, karena menulis bisa dilakukan kapan saja sejauh si penulis memang berada dalam keadaan sadar dan memiliki ide untuk dituangkan.
Sejak 9 Agustus 2017 yang lalu dengan diangkatnya lebih dari 50 orang pemangku jabatan fungsional dimana 10 diantaranya pemangku jabatan fungsional Pranata Humas maka sejak saat itu pula masing masing pemangku jabatan fungsional diwajibkan membuat dokumen laporan di tiap- tiap jenjang jabatan dan kepangkatannya. Adalah syarat mutlak bagi seorang jabatan fungsional yang akan mengajukan kenaikan pangkatnya, menyusun dokumen laporan sebagai bukti fisik dari kegiatan yang dilakukannya selama kurun waktu tertentu. Untuk dapat menyusun dokumen laporan dengan baik maka harus memiliki kemampuan menulis yang baik pula. Sekali lagi ditegaskan menulis menjadi kompetensi wajib yang melekat pada jabatan fungsional khususnya jabatan fungsional Pranata Humas. Pada Pedoman Pembuatan Bukti Fisik Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Pranata Humas 2015 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informtika, dapat dilihat berbagai macam bentuk dokumen laporan (DOKLAP) Jabatan Fungsional Pranata Humas dimana 70 % diantaranya adalah karya tulis. Bahkan dalam penyusunan Dokumen Laporan Pranata Humas butir kegiatan menyusun dan menulis karya tulis diberikan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan butir kegiatan yang lain. Ke-bisa-an menulis adalah harga mati bagi seorang pemangku jabatan Pranata Humas. Pernyataan tersebut mungkin terkesan berlebihan. Namun harus disadari bahwa tugas menyampaikan informasi kepada khalayak tidak bisa dilepaskan dari menulis. Tulisan yang baik mempengaruhi efektifitas pesan yang disampaikan.
Sehubungan dengan upaya peningkatan kompetensi menulis bagi para pemangku jabatan Pranata Humas dan Petugas PPID maka pada bulan Juli 2018 yang lalu, Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik melakukan satu langkah solutif yaitu mengundang seluruh pemangku jabatan fungsional Pranata Humas berikut Petugas PPID di lingkungan pemerintah Kota Bontang untuk dapat mengikuti bimtek Jurnalistik dan Fotografi yang dilaksanakan selama dua hari dimulai pada 18 Juli s.d 19 Juli 2018, di Pendopo Rumah Jabatan Walikota. Bertindak selaku narasumber adalah Jurnalis senior Kaltim Post, Duito dan Fotografer kawakan, Gusti Amri. Teknik pendekatan yang dilakukan oleh kedua narasumber tersebut melalui pendekatan studi kasus artinya lebih banyak menggali permasalahan yang dihadapi oleh teman teman Pranata Humas dan Petugas PPID dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan informasi. Untuk itu kepada teman teman Pranata Humas yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bontang asah-lah kemampuan menulis jangan putus asa. Sekarang , besok, lusa atau tahun depan tanggung jawab ini akan terus mengikuti kita sebagai pemangku jabatan Pranata Humas. Kominfo selaku Dinas Pembina selalu memberikan support dan membuka pintu lebar bagi teman-teman Pranata Humas yang mengalami kendala dalam menulis, bukan “sok pintar” namun permasalahan akan lebih mudah jalan keluarnya apabila didiskusikan bersama.(*/diskominfotik/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: