BONTANG – PT. Kaltim Citra Nusantara (KCN) selaku kontraktor pelaksana penggalian pipa jaringan gas (jargas) membantah tudingan PDAM Tirta Taman, atas menurunnya kualitas air PDAM beberapa hari terakhir. Pihaknya mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak PDAM jika terjadi kerusakan pada pipa PDAM, ketika aktivitas galian dilakukan. Perbaikan pun langsung dilaksanakan, karena setiap kerusakan tidak pernah didiamkan sampai 2 hari.
Supervisor PT. KCN, Firman mengatakan, bahwa permasalahan keluhan masyarakat terkait kualitas dan kuantitas air PDAM tidak ada hubungannya dengan galian pipa jargas. Pasalnya, setiap kebocoran pipa terjadi, pihaknya langsung memperbaikinya.
“Kalau pagi kami ada merusak pipa PDAM, sore sudah diperbaiki lagi, tak sampai 2 hari kerusakan dibiarkan,” jelas Firman kepada Bontang Post, Kamis (16/11) kemarin.
Apalagi, terkait keluhan air yang keruh hingga di wilayah Kilometer 6. Karena dikatakan Firman, pihaknya tidak menggali pipa jargas sampai ke wilayah tersebut, sehingga tak ada hubungannya air keruh dengan galian pipa jargas. Namun demikian, Firman mengakui jika ada kebocoran pipa, pihak kontraktor hanya menutupnya dengan karet ban. Hal itu diakui dia sebagai pertolongan pertama sebelum pihak PDAM datang memperbaiki.
“Itu agar tidak bocor kemana-mana, setelah itu kami laporkan agar langsung diperbaiki PDAM,” ujarnya.
Disebutkan dia, setiap kerusakan pipa PDAM sebenarnya ditanggung oleh kontraktor penggalian jargas. Hanya saja, awalnya memang diperbaiki oleh PDAM lalu dihitungkan berapa biayanya dan semua ditanggung oleh jargas.
“Jadi ada hitungannya, mereka perbaiki dulu baru kami ganti berapa biaya perbaikan semuanya,” imbuh dia.
Disinggung mengenai spesifikasi penggalian, Firman mengaku ada spesifikasinya. Hanya saja, ketika di lapangan ada beberapa titik yang memang mengenai pipa PDAM. Hal itu dikarenakan pipa PDAM yang misalnya speknya 80 centimeter di lapangan hanya 30 centimeter. Apalagi, saat penggali tidak memperhatikan hal itu. Mengingat pipa PDAM yang tidak tegak lurus di dalam tanah yakni berkelok-kelok.
Firman juga mengaku sudah sering berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan PDAM Tirta Taman. Hanya saja ketika ada laporan kebocoran pihak PDAM yang tidak langsung datang.
“Kami langsung koordinasi saat ada kerusakan, tetapi kadang PDAM sedang memperbaiki di wilayah lain, sehingga kami ambil pertolongan pertama yakni menutupnya dengan karet ban. Tetapi semua keluhan air keruh atau tidak ngalir itu tak ada hubungannya dengan galian pipa jargas,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: