SANGATTA – Banyak cara untuk mempersatukan masyarakat. Salah satunya menggunakan media lukisan. Lukisan dianggap salah satu cara jitu mempererat persaudaraan.
Seperti yang dilakukan oleh kalangan generasi muda di tingkat SMA dan SMP di Kutim. Mereka semua adu kreatif dan gagasan untuk menyampaikan pesan persatuan.
Apalagi, saat ini mulai terlihat panas di mana mendekati masa pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Saling bersaing dan menjatuhkan.
Melalui kuas, cat, dan kanvas, mereka semua menyampaikan pesan mulia tersebut. Masing-masing memiliki pandangan berbeda untuk menyikapi persatuan. Mulai dari lukisan garuda beserta lima tokoh agama, garuda dan sejuta wajah, garuda dan lima tempat ibadah, TNI, rakyat dan garuda, berjabat tangan dan garuda, dan lain-lain.
Intinya, semua pesan persatuan, kesatuan, dan persaudaraan dituangkan dalam lukisan tersebut. Tidak hanya itu, beberapa lukisan lainnya juga menunjukkan kebersamaan antar sesama. Rakyat dan rakyat, TNI dan rakyat, dan lainnya.
Terdapat pula pesan menghindari aksi radikalisme, kekerasan, dan premanisme. Semua dibungkus dengan lukisan yang indah.
Laik kiranya diberikan apresiasi kepada Kodim 0909 Sangatta. Pasalnya, mereka yang memfasilitasi kegiatan perdana ini.
“Pesannya utamanya adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta mengokohkan persaudaraan. Kemudian, menangkal radikalisme dan perbuatan tidak terpuji lainnya,” kata Dandim 0909 Sangatta, Kamil Bahren Pasha.
Pesan lainnya lanjut Kamil, ialah untuk melihat potensi seni bagi generasi muda di Kutim. Jika diperhatikan, potensi mereka sangat luar biasa. Dapat bersaing dengan pelukis andal lainnya. “Selain itu, untuk memperkenalkan TNI kepada siswa, masyarakat, dan menjalin silaturahmi. Itu yang paling utama,” katanya.
Lukisan yang dianggap terbaik dari yang baik, akan diberikan hadiah. Tidak hanya itu, akan dikirim ikut lomba tingkat Korem, Kodam, dan Mabes AD. “Ini kami berikan untuk mendukung mereka. Generasi muda seperti ini harus diberikan dukungan. Terlebih mereka memiliki bakat melukis,” kata Kamil.
Darmawan, Ketua Komunitas Pelukis Sangatta (K-Plus) mengaku bangga melihat potensi anak-anak saat ini. Sebab, mereka semua sudah memiliki daya hayal objek yang terbilang tinggi. Lihat dalam memainkan kuas. Tidak harus melihat contoh untuk melukis.
“Semua bermula dari hayalan mereka masing-masing. Mereka semua berpotensi menjadi pelukis andal,” katanya.
Meskipun begitu, dirinya yang juga selaku juri akan memberikan penilaian khusus bagi para pelukis pemula ini. Di antaranya masalah ide, konsep, pengelolaan elemen visual, dan penguasaan teknis.
“Mudahan saja mereka kelak menjadi penerus kami sebagai pelukis di Kutim. Kita doakan saja. Karena, jika melihat hasilnya, semua sangat menggembirakan,” katanya. (dy )
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post