Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Selasa, 28 Juni 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Opini

Medali Emas untuk Indonesia, Tambang Emas untuk Asing

Reporter: BontangPost
Jumat, 7 September 2018, 11:10 WITA
dalam Opini
3 menit dibaca
Medali Emas untuk Indonesia, Tambang Emas untuk Asing

Dian Eliasari, S.KM

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh:

Dian Eliasari, S.KM

Usai sudah perhelatan akbar Asian Games 2018, meskipun ada duka dibalik perhelatan 4 tahunan tersebut, karena bersamaan dengan tragedi gempa Lombok yang sampai saat ini masih terus terjadi. Toh perhelatan yang menguras banyak biaya itu tetap dilaksanakan dan kini semakin bangga dengan perolehan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu hingga Indonesia dipastikan tidak akan beranjak dari peringkat empat besar pada klasemen akhir Asian Games 2018. (CNNIndonesia.com)

Kebanggaan karena telah memperoleh 31 medali emas dengan penuh perjuangan tentunya merupakan keberhasilan yang luar biasa. Tapi hal itu tidak boleh menjadikan kita terlena dan menutup mata terhadap fakta, tanpa memperoleh 31 medali emaspun, Indonesia sudah memiliki cadangan emas terbesar di dunia, yaitu mencapai 3,8 miliar ton. Meskipun tidak benar-benar kita miliki.

Sampai tahun 2017, tercatat sudah 1,7 miliar ton yang sudah dikeruk dari tambang papua, dan sudah berpindah menjadi milik negara lain. Dan sampai tahun 2041, sisa cadangan emas Papua diperkirakan masih 2,1 miliar ton, selain itu diperkirakan cadangan emas Papua masih ada hingga tahun 2060-an. Meskipun kontrak kerjasama antara PT Freeport dengan Pemerintah Indonesia akan berakhir tahun 2021, namun PT Freeport sudah berencana memperpanjang kontrak hingga 2041 mendatang dengan berbagai alasan. Sehingga bisa dipastikan Indonesia masih harus kerja keras di setiap ajang olahraga jika ingin mendapatkan emas, sementara hasil pengerukan tambang emas terbesar di dunia masih menjadi milik asing. (detik.com)

Baca Juga:  Tutor PKBM Berprestasi yang Didik Narapidana

Sangat disayangkan, Papua yang memiliki tambang emas terbesar di dunia, penduduknya justru tercatat sebagai daerah termiskin di Indonesia menurut data BPS pada bulan Maret 2018, sedangkan daerah termiskin kedua di Indonesia di tempati provinsi Papua Barat. Miris. (salampapua.com)

 

Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Saat ini Indonesia menerapkan sistem Demokrasi Kapitalis di mana sebagian rakyat (manusia) yang menamakan dirinya sebagai wakil rakyat/penguasa memiliki hak untuk membuat hukum yang digunakan untuk mengatur masyarakat. Sedangkan untuk menjadi wakil rakyat mulai dari presiden sampai DPR/D dilakukan melalui pemilu secara langsung. Pemilu langsung ini menyebabkan para calon wakil rakyat membutuhkan dana yang sangat besar untuk merebut simpati rakyat Indonesia agar memilih mereka. Saat inilah para pengusaha mengambil kesempatan dan peluang untuk mendanai kampanye calon tertentu atau partai tertentu, sehingga ketika calon tersebut berhasil menjabat, mereka akan membuat kebijakan yang memudahkan para pengusaha untuk mendapatkan proyek-proyek tertentu yang mereka inginkan. Sebagai contoh UU Penanaman Modal Asing tahun 2007 serta yang masih hangat yaitu Perpres no.20 tahun 2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing yang pada pelaksanaannya sangat merugikan NKRI dan justru menguntungkan negara asing.

Dalam sistem ekonomi kapitalisme, menjadi sebuah “keniscayaan” bahwa pemilik modal-lah yang berhak untuk menguasai berbagai sektor penting termasuk SDA yang posisinya sangat menguntungkan bagi para Kapitalis. Ironisnya, SDA Indonesia di bawah pengelolaan sistem kapitalisme telah berhasil melegalkan asing untuk mengintervensi berbagai UU. Dengan sistem demokrasi dan kapitalisme tersebut, kekayaan alam dirampok secara institusional. Sehingga perusahaan asing dengan leluasa merampas harta kekayaan umat, termasuk tambang emas di Papua yang dikeruk Freeport.

Baca Juga:  Berdayakan Perempuan lewat Bisnis Penjualan Langsung

Sistem demokrasi kapitalis ini akan melahirkan para pejabat yang hanya mencari kedudukan, materi, serta kepentingan pribadi, dan untuk mencapainya ia akan menempuh berbagai cara. Sedangkan tanggung jawab mengayomi rakyat hanya simbol-simbol pencitraan yang dibalut dengan janji-janji kampanye untuk menarik hati para pemilih. Setelah menjabat mereka lebih memihak pada kepentingan para pengusaha (pemodal) yang akan mengeruk kekayaan alam di Indonesia untuk kepentingan mereka.

Aturan Islam dalam pertambangan

Berbeda dengan kapitalisme yang melegalkan swasta dan asing menguasai sumber daya alam, syariah Islam menetapkan bahwa hutan, air dan energi  yang berlimpah itu wajib dikelola negara. Dalam pandangan sistem ekonomi Islam sumber daya alam termasuk dalam kategori kepemilikan umum sehingga harus dikuasai oleh negara berdasarkan pada hadis riwayat Imam At-Tirmidzi dari Abyadh bin Hamal. Dalam hadis tersebut, Abyad diceritakan telah meminta kepada Rasul SAW. untuk dapat mengelola sebuah tambang garam. Rasul SAW meluluskan permintaan itu, tapi segera diingatkan oleh seorang sahabat,

“Wahai Rasulullah, tahukah engkau, apa yang engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (ma’u al-‘iddu)” Rasulullah kemudian bersabda, “Tariklah tambang tersebut darinya”.

Baca Juga:  Antara Puasa Individu dan Puasa Sosial 

Kekayaan alam termasuk tambang emas Freeport, Migas, dan sebagainya merupakan pemberian Allah kepada hamba-Nya sebagai sarana memenuhi kebutuhannya, agar dapat hidup sejahtera dan makmur serta jauh dari kemiskinan. Pengelolaannya tidak boleh diserahkan kepada swasta (corporate based management) tapi harus dikelola sepenuhnya oleh negara (state based management) dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk.

Dengan demikian, Freeport adalah bagian dari Sumber Daya Alam (SDA) yang berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan semua manusia dan penunjang kehidupan mereka di dunia ini sebagai kebaikan, rahmat dan sarana hidup untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka mengabdi dan menjalankan perintah Allah SWT.

Rasulullah Salallahu alaihi wa salam bersabda :

“Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal; air, padang, dan api” (H.R. Ahmad).

Penerapan hadist ini harus dilakukan oleh pemerintah yang menerapkan hukum Islam secara kaffah. Berdasarkan hadist ini maka pemerintah mengambil alih pengelolaan SDA dari pihak asing tanpa kompensasi. Namun ini hanya bisa dilakukan jika Indonesia memakai aturan (syariat) Islam yang akan melahirkan para penguasa yang amanah dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam pengurusan umatnya dan kemudian menerapkan sistem ekonomi (pengolahan SDA) berdasarkan pada aturan Islam yaitu untuk kemaslahatan umat secara riil.

Wallaahu a’lam

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatanwarga bontang
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan150Tweet31Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Selasa, 3 Mei 2022, 10:26 WITA
Prahara Rektor ITK

Prahara Rektor ITK

Senin, 2 Mei 2022, 20:58 WITA
Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Minggu, 13 Maret 2022, 17:00 WITA
Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Jumat, 7 Januari 2022, 22:40 WITA
Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Rabu, 5 Januari 2022, 08:57 WITA
Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Selasa, 8 Desember 2020, 14:46 WITA
Postingan Selanjutnya
Mendiang Waris Husein Diabadikan Jadi Nama Jalan 

Mendiang Waris Husein Diabadikan Jadi Nama Jalan 

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Rumah Jadi Loket Sabu, Pengedar Suami Istri di Loktuan Ditangkap

Rumah Jadi Loket Sabu, Pengedar Suami Istri di Loktuan Ditangkap

Rabu, 22 Juni 2022, 12:02 WITA
Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Senin, 27 Juni 2022, 09:15 WITA
Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Senin, 27 Juni 2022, 11:41 WITA
Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Motor vs Truk di Jalan A Yani, Begini Kondisi Pemotor

Sabtu, 25 Juni 2022, 19:43 WITA
Uji Coba Fuel Card di SPBU Bontang Molor

Uji Coba Fuel Card di SPBU Bontang Molor

Rabu, 22 Juni 2022, 20:00 WITA
Enam Bulan Gaji Ribuan PPPK Tak Dibayar, Bupati; Kami Kira Dibayar Pusat

Enam Bulan Gaji Ribuan PPPK Tak Dibayar, Bupati; Kami Kira Dibayar Pusat

Senin, 27 Juni 2022, 18:00 WITA
Harga Cabai Baru Turun Bulan Juli

Harga Cabai Baru Turun Bulan Juli

Senin, 27 Juni 2022, 17:00 WITA
4 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab

4 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab

Senin, 27 Juni 2022, 16:00 WITA
Dikucur Rp 2,7 Miliar, Renovasi Lapangan Parikesit Jadi Pusat Seni Budaya Mulai Dikerjakan

Dikucur Rp 2,7 Miliar, Renovasi Lapangan Parikesit Jadi Pusat Seni Budaya Mulai Dikerjakan

Senin, 27 Juni 2022, 15:20 WITA
Pasca Operasi, Dua Korban Penikaman di Berebas Tengah Mulai Membaik

Pasca Operasi, Dua Korban Penikaman di Berebas Tengah Mulai Membaik

Senin, 27 Juni 2022, 14:25 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.