SAMARINDA – Pelaksanaan Kaltim Summit III Tahun 2018 merupakan rangkaian dari pelaksanaan Kaltim Summit I yang pernah dilaksanakan pada 7 Januari 2010 dan Kaltim Summit II pada 30-31 Januari 2013.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim H Zairin Zain menjelaskan, Kaltim Summit III yang akan digelar 15 Februari 2018 mendatang sekaligus menjadi rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Katim.
“Kegiatan ini sebagai upaya kita bersama untuk mencari sebuah jawaban atas keinginan dan semangat yang kuat dalam melakukan percepatan pembangunan Kaltim ke depan,” kata Zairin.
Saat ini, ujarnya Kaltim telah memasuki tahap akhir rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2013–2018. Secara kasat mata pembanguan yang telah dilakukan terlihat belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diungkapkan Zairin, hal ini terjadi karena pelaksanaan pembangunan daerah ini masih menghadapi banyak persoalan yang menghambat (bottleneck). Sehingga perlu dilakukan upaya untuk menemukenali persoalan dan menyusun langkah solutif untuk percepatan pembangunan.
Di sisi lain, disadari bahwa pembangunan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat, sehingga menuntut peran serta aktif stakeholders (pemangku kepentingan) untuk pelaksanaan pembangunan yang lebih terarah, sinergi dan berkesinambungan.
Dengan demikian, pemangku kepentingan perlu duduk bersama dalam upaya sinkronisasi, koordinasi, konsultasi dan negosiasi dalam wadah diskusi dan rapat kerja yang dikemas dalam Forum Kaltim Summit III Tahun 2018.
Harapan yang besar pada forum dimaksud menurut dia, agar dapat menghasilkan rencana aksi untuk optimalisasi pelaksanaan pembangunan.
“Utamanya dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga target pembangunan Kaltim dapat tercapai dan terwujud,” ujarnya.
BAHAS DELAPAN ISU PEMBANGUNAN
Kaltim Summit III yang akan digelar pada 15 Februari mendatang akan membahas delapan materi terkait isu percepatan pembangunan di daerah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim H Zairin Zain menegaskan Kaltim Summit merupakan wadah tepat bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi bersama pemerintah.
Menurut mantan Kepala Biro Humas Setprov Kaltim itu, Kaltim Summit akan menjadi media bagi para pemangku kepentingan untuk menyampaikan kritik positif atas hasil kerja gubernur dan jajaran Pemprov Kaltim selama dua periode.
“Kaltim Sammit lll pada 15 Februari nanti menjadi wadah bagi pemangku kepentingan bertemu menyampaikan masalah maupun aspirasinya kepada pemerintah,” katanya.
Zairin menyebutkan delapan isu yang akan dibahas dalam Kaltim Summit kali ini terkait tata kelola sumber daya alam, hilirisasi komoditas primer berbasis agroindustri dan mineral tambang.
Selain itu, juga akan menjadi bahasan penting adalah tentang infrastruktur dan konektivitas, pengembangan sumber daya manusia (SDM), regulasi perijinan dan investasi terkait perlimpahan kewenangan. Termasuk pembahasan terhadap kemandirian fiskal serta kemandirian pangan dan energi, pengembangan pariwisata serta pengembangan nuklir dan technopark di Buluminung.
Kaltim Summit sekaligus akan menjadi ajang evaluasi di akhir masa jabatan Gubernur Awang Faroek “Termasuk apa saja keberhasilan yang telah diraih pemerintah provinsi Kaltim selama kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak selama dua periode,” kata Zairin.
Kaltim Summit akan digelar di Planery Convention Hall Sempaja Samarinda dihadiri lembaga pemerhati pembangunan, lembaga swadaya masyarakat maupun akademisi (perguruan tinggi) serta masyarakat peduli pembangunan dan pemerintahan di Kaltim. Sejumlah pakar perencanaan dan komunikasi publik nasional juga akan dihadirkan dalam ajang ini.
HADIRKAN LIMA PAKAR
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim H Zairin Zain menyebutkan Kaltim Summit III akan menghadirkan lima pakar nasional.
“Kelima pakar tersebut merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya,” katanya di Kantor Gubernur, Selasa (13/2).
Pemerintah Provinsi Kaltim lanjutnya, sengaja mengundang kelima pakar itu agar dapat menyampaikan materi sesuai isu yang dibahas dalam perhelatan ketiga ini. Kelima pakar itu adalah Professor Dr Renald Kasali yang akan menyampaikan materi SDM Daya Saing Global untuk Transformasi Ekonomi. Berikutnya, Profesor Dr Mudrajat Kuncoro merupakan pakar ekonomi dari UGM membawa materi tentang upaya daerah dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
Sementara Dr Effendi Ghajali sebagai pakar komunikasi akan mengupas bagaimana membangun komunikasi yang baik sehingga berimbas pada peningkatan investasi di daerah dan Dr Adrianof Achir Chaniago (mantan Kepala Bappenas) akan memberikan materi terkait tata kelola SDA dan kemandirian pangan.
Terakhir, Profesor Dr Danang Parikesit adalah pakar transportasi Indonesia yang menyampaikan materi terkait infrastruktur untuk mendukung konektifitas di daerah agar lebih baik.
“Saran dan masukan akan menjadi dukungan dalam upaya percepatan pembangunan di Kaltim sekaligus bahan untuk kebijakan Pemprov,” ujar Zairin Zain.
Kaltim Summit III digelar pada 15 Februari di Convention Hall Sempaja Samarinda dengan tema Percepatan Transformasi Ekonomi dalam Upaya Mewujudkan Visi Kaltim 2030. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: