SAMARINDA – Perebutan kursi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim 2018 dipastikan akan berjalan ketat. Pasalnya hingga penutupan pendaftaran pada Rabu (9/5) lalu, sebanyak 29 orang dinyatakan terdaftar mengikuti seleksi calon Komisioner Bawaslu Kaltim.
Sekretaris Tim Seleksi (Timsel) Bawaslu Kaltim, Herdiansyah Hamzah mengungkapkan, dari puluhan pendaftar tersebut, terdapat tiga orang perempuan yang bakal mengikuti seleksi. Sementara sisanya dipenuhi laki-laki dari beragam profesi.
“Di antara pendaftar itu ada dari anggota Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) Samarinda, Tri Wahyuni dan Imam. Selain itu, ada juga dari Komisioner KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Kaltim,” ungkap pria yang karib disapa Castro itu, Kamis (10/5) kemarin.
Kata dia, berdasarkan wilayah, pendaftar umumnya berasal dari Bontang, Balikpapan, dan Samarinda. Para pendaftar tersebut akan mengikuti tahapan verifikasi administrasi.
Seleksi administrasi akan menitikberatkan pada kelengkapan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) aktif, lima lembar pas foto warna dengan ukuran 4×6, dan fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang sudah dilegalisir lembaga terkait.
“Pemeriksaan kelengkapan administratif akan dilaksanakan pada 12-13 Mei. Kemudian kami akan lakukan penilaian administrasi pada 14-15 Mei 2018. Sementera pengumumannya pada 16 Mei mendatang,” ucapnya.
Dalam proses seleksi, peserta akan dicecar beragam pertanyaan dari lima orang timsel. Tim tersebut diketui Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Mukhamad Ilyasi. Kemudian Castro sebagai sekretaris dan anggota timsel meliputi Ida Wahyuni Iskandar, Rosmini, dan Saha Panggabean.
“Setelah dilakukan seleksi, nanti akan ada masukan dan tanggapan masyarakat pada 16-22 Mei 2018. Hal ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan pada publik agar calon yang terpilih benar-benar orang yang mampu menjadi pengawas pemilu yang adil,” ucapnya.
Berikutnya, lanjut Castro, peserta akan mengikuti tes psikologi, kesehatan, tes tertulis, dan wawancara. Dari hasil tersebut, hanya akan ada empat orang yang direkomendasikan pada Bawaslu RI.
“Di Bawaslu RI, sebanyak dua orang dipilih sebagai Komisoner Bawaslu Kaltim. Dan dua orang lainnya akan menjadi cadangan calon Bawaslu Kaltim. Tujuannya, apabila nanti terjadi kekosongan jabatan, dua orang tersebut akan menggantikannya,” kata Castro. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post