SANGATTA – Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan, Chiesty Elisabeth Lengkong, mewakili Direktur Penataan Kawasan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) meminta Pemkab Kutim, agar membangun penataan ruang.
Daerah harus merinci penataan ruang, agar dapat berkembang dengan baik di pemerintahan tersebut. Tujuannya, agar semua sektor dapat masuk ke pemerintah daerah itu sendiri.
“Penataan ruang sangat penting. Kami dari Dirjen penataan ruang sudah berkewajiban untuk mengecek penataan ruang di semua kabupaten termasuk Kutim,” ujar Lengkong.
Hal ini disampaikannya saat menghadirkan Konsultasi Publik Kedua Penyusunan Materi Teknis Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MBTK dan Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kalimantan Timur Kawasan Industri Oleochemical Maloy, di salah satu hotel di Kutim.
Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan Kasubag Direktorat Perencanaan dan Kemitraan Chriesty Elisabeth Lengkong sendiri sebagai pemateri perkembangan penyusunan rencana rinci tata ruang di sekitar KEK MBTK.
Kemudian, materi penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sekitar KEK MBTK dipaparkan oleh Ketua Tim Teknis Penyusun, Ari Djatmiko dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kawasan Industri Oleochemical Maloy.
Terakhir, materi sinkronisasinya terhadap RDTR di sekitar KEK MBTK dipaparkan Dana Adisukma (Tim Teknis Penyusun, Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah).
Sekda, Irawansyah mengatakan, Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) pasti dilakukan. Khususnya di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batota Trans Kalimantan (MBTK). Dirinya berharap, KEK Maloy bisa menjadi pandangan sampai 20 tahun ke depan.
“Karena akan menjadi kawasan industri yang sangat strategis sesuai dengan rencana semula. Agar potensi yang ada di Kutim dan Kaltim dapat dikembangkan di kawasan KEK-MBTK,” katanya.
Katanya, lokasi sudah selesai. Tinggal bagaimana ke depannya, KEK melalui pusat dan provinsi dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru di Indonesia Bagian Timur.
“Sebelumnya, kegiatan ini pernah diadakan tentang konsultasi publik yang pertama tata ruang. Materi khusus rencana rinci penataan ruang Kutim dan Provinsi Kaltim, sudah berjalan terlaksana secara lancar dan kawasan Kalimantan sangat besar, dikarenakan banyaknya perusahaan besar yang ada di Kalimantan,” jelasnya.
“Infrasruktur harus ada penataan rincinya khusunya untuk jalanan, tranportasi, dan lainnya. Tetapi kami sedang menata untuk tranportasi mengunakan jalur udara dengan membangun bandara udara di Sangkima,” tambah dia.
Untuk diketahui, konsultasi yang dilaksanakan selama sehari ini diikuti hampir semua OPD di Kutim. Di antaranya Bappeda Provinsi, Bappeda Kutim, Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang, Kantor Pertanahan BPN Kutim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post