SANGATTA – Dunia pendidikan di Kutai Timur masih memiliki masalah kekurangan guru. Terutama, sejkumlah sekolah di kawasan pelosok.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Roma Malau mengatakan, Kutim masih kekurangan guru untuk dari jumlah ideal yang diperlukan. Baik tingkat SD, maupun SMP. Saat ini sejumlah guru di sekolah yang kekurangan tenaga pengajar harus bekerja ganda, merangkap berbagai mata pelajaran.
Krisis guru di dearah ini, menurutnya, disebabkan oleh banyaknya guru yang pindah ke daerah lain. Selain itu, masih minim guru yang berminat ditempatkan ke daerah pedalaman Kutim. “Ada yang pindah ikut suami dan belum ada penggantinya,” katanya saat diwawancarai usai pelaksanaan hari guru, belum lama ini.
Menurutnya, Kutim masih sangat banyak membutuhkan guru, mulai guru mata pelajaran agama, pendidikan jasmani, hingga guru kelas. Mengingat, mata pelajaran tersebut sangat menopang di sekolah. “Untuk jumlahnya berapa saya kurang ingat, tapi memang banyak yang kurang, apalagi di pedalaman,” terangnya.
Sulitnya mendapatkan guru di sejumlah daerah tersebut, lantaran banyak yang menolak ditugaskan di daerah pedalaman, mengingat kawasan itu terletak jauh dari keramaian kota itu membuat minim peminat.
Kalimat, pahlawan tanpa tanda jasa yang disematkan pada guru rupanya kini mulai kurang diminati. Bukan hanya karena gajinya, namun juga karena tempat yang jauh untuk mengajarnya. Dia berharap, agar kekurangan guru di Kutim segera terpenuhi, namun nampaknya masih banyak para guru yang hanya ingin bekerja di perkotaan.
Sayang, Roma belum mau menjanjikan sebuah program untuk menangani permasalahan ini secara konkret. “Memang yang melamar ada terus, hanya saja saat akan ditugaskan di pedalaman banyak yang menolak karena jaraknya jauh dari kota,” ungkapnya. (mon)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: