BONTANG – Pembangunan kilang minyak goreng mulai dilakukan pada 2019. Lahan seluas 156 hektare di daerah Bontang Lestari diklaim telah dibebaskan. Tapi hanya 128 yang bakal digunakan. Sisanya masuk dalam kawasan hijau.
Senior Research & Business Development PT Energi Unggul Persada Apri Gunawan mengatakan, untuk membangun pabrik tersebut pihaknya menanamkan investasi sebesar Rp 2,7 triliun. Sementara untuk pembebasan lahan memerlukan waktu hingga dua tahun. Bontang dipilih sebagai lokasi pabrik, karena dinilai strategis.
“Ini sedang proses sertifikasi. Semua berkas sudah di BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan sudah dilakukan pengukuran,” bebernya.
Apri menyebut, sudah mengantongi analisis masalah mengenai dampak lingkungan (amdal) sebagai dasar untuk pembebasan lahan, serta izin lokasi. Sementara untuk izin prinsip masih dalam proses, karena sempat ada peralihan lahan pada akses jalan masuk. “Karena harga tanah yang tidak sesuai, maka kami buat lagi izin prinsip untuk akses jalan masuk,” imbuhnya.
Terkait isu polemik lahan pun disangkal Apri. Ia meyakini bahwa seluruh lahan legalitasnya sudah milik PT Energi Unggul Persada. “Segala perizinan yang sudah kami kantongi sangat layak untuk dilakukan pembangunan. Kami selaku investor pihak swasta sangat mengapresiasi Pemkot Bontang yang memudahkan segala perizinan,” bebernya. “Memang ada klaim kelompok tani, dan besok (hari ini, Red) kami akan dimediasi di Polres Bontang,” sambungnya.
Pada akhir 2019, tangki dan kilang minyak kelapa sawit (CPO), serta pelabuhan terminal khusus (tersus) sudah bisa running. Dari hasil turunan CPO itu PT EUP bakal memproduksi minyak goreng dengan penjualan skala internasional. Ada pula turunan berupa biodiesel serta lainnya.
Apri menjamin tak akan mempekerjakan tenaga kerja asing. “Proyek ini bakal menyerap ribuan tenaga kerja. Untuk awal tahap kontruksi sekira 100 sampai 200an tenaga kerja bakal dipekerjakan dan diprioritaskan warga lokal,” kata Apri. (mga)
Kilang CPO di Bontang Lestari
Investor: PT Energi Unggul Persada
Nilai Investasi: Rp 2,7 triliun
Groundbreaking: 2019
Luas Lahan: 156 hektare
Sumber: Disarikan dari wawancara
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post