Pontianak-Mengangkut 180 orang penumpang dan dua bayi, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 714 tergelincir. Dengan tujuan Jakarta-Pontianak, pesawat keluar landasan saat landing di runway Bandara Internasional Supadio, Sabtu (16/2) sekitar pukul 15.10 WIB.
Syukurlah, tak ada korban jiwa dalam peristiwa over run (keluar landasan pacu) tersebut. Meski begitu, diketahui dua penumpang syok cukup berat.
Mereka, Ajeng dan Jamiyah, pingsan. Segera dilarikan ke RSAU Dr. Mohammad Sutomo. Di rumah sakit di Jl. Bandara Supadio, Limbung, Sungai Raya, Kubu Raya, itu Jamiyah terlihat dalam kondisi sangat lemah. Pasalnya, perempuan berusia 35 tahun itu baru saja operasi jantung di Jakarta.
“Tadi memang dia syok, kita semua panik,” tutur Suriana, kakak Jamiyah, ditemui di IGD RSAU Mohammad Sutomo.
Dokter Jaga RSAU Muhammad Sutomo, Titis Kusuma Anindiya, mengatakan kondisi dua penumpang Lion Air yang ditanganinya itu berangsur membaik. Hanya saja, khusus Jamiyah, masih akan dikonsultasikan ke dokter spesialis jantung. Untuk mengetahui apakah warga Sungai Raya, Kubu Raya, itu boleh pulang ke rumah atau harus dirawat inap.
“Kalau Ajeng sudah baik, sudah boleh pulang, tadi hanya pingsan biasa saja karena syok,” ucap Titis ditemui Rakyat Kalbar, Sabtu (16/2) malam. Di sela-sela wawancara dengan Titis, Dandim 1207 BS Pontianak, Letkol Arm Stefie Jantje Nuhujanan, terlihat menyempatkan diri mengunjungi dua korban itu.
Farida, penumpang JT 714 lainnya, mengatakan pesawat yang ditumpanginya itu landing saat hujan lebat mengguyur. Semula, kata dia, pesawat landing dalam keadaan normal. Namun sesaat setelah landing, tiba-tiba pesawat terasa bergoyang. Semua penumpang pun panik.
“Setelah saya lihat di jendela, rupanya pesawat sudah keluar lintasan, alhamdulillah semua selamat,” tuturnya.
Ia mengatakan, sebelum insiden tersebut terjadi ada pemberitahuan dari pihak maskapai. Bahwa cuaca memang kurang bagus.
Penumpang lainnya, Rial, bersyukur insiden tersebut tak menimbulkan korban jiwa. Cuma kepanikan yang mencuat. Termasuk di dirinya. Akibat insiden tersebut.
“Alhamdulilah kita semua selamat, evakuasi pun cepat, syukurlah, sudah hidup dua kali kita,” ucapnya. Rial warga Riau. Ia baru pertama kali ke Pontianak.
Officer in Charge Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Sulkarnani, mengatakan dampak dari insiden tergelincirnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 714 tersebut yaitu runway harus close. Landasan ditutup sejak pukul 15.15 WIB.
Artinya, sebelum proses evakuasi pesawat tersebut selesai, maka aktivitas penerbangan di Bandara Supadio dihentikan. “Dampak insiden ini, ada tiga penerbangan terpaksa dibatalkan, yakni Nam Air nomor 156, kemudian Citilink 415 dan Garuda Indonesia 154,” terangnya.
Sulkarnani mengatakan, proses evakuasi pesawat belum bisa dipastikan akan berlangsung berapa lama. “Tetapi kami berupaya memindahkan pesawat itu, supaya runway bisa kembali beroperasi,” tegasnya.
Dia pun membenarkan, saat insiden, cuaca memang sedang tidak baik. Curah hujan sangat lebat. Sehingga diduga faktor cuacalah yang menyebabkan pesawat tersebut tergelincir.
Sulkarnani memastikan, seluruh penumpang lion air sudah dievakuasi dengan baik dan cepat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Dikonfirmasi, Lion Air mengeluarkan keterangan tertulis. “Saat situasi ini terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan kondisi hujan,” tulis Danang Mandala Prihantoro, Communication Strategic Lion Air, Sabtu (16/2).
Pesawat Boeing 737-8ooNG registrasi PK-LPS sebelum dioperasikan sudah dilaksanakan pengecekan lebih awal (pre-flight check). Dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).
“Penerbangan JT-714 hari ini sudah dipersiapkan secara baik,” tegasnya.
Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh kru dengan180 penumpang dewasa dan dua bayi. Pesawat lepas landas dari Soekarno-Hatta pukul 13.50 WIB.
“Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat,” terang Danang.
Lion Air pun bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan proses evakuasi pesawat dan langkah berikutnya. Untuk insiden yang terjadi, kata Danang, pihaknya menyampaikan permohonan maaf terkait ketidaknyamanan yang timbul akibat peristiwa tersebut.
“Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional lainnya tidak terganggu, Lion Air akan menginformasikan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan terbaru,” lugasnya. (jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: