Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 18 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Nasional

Lion Air Group Sempat Ganti Pesawat di Makassar

Reporter: M Zulfikar Akbar
Kamis, 14 Maret 2019, 16:00 WITA
dalam Nasional
3 menit dibaca
Ini Yang Ditunggu!! Lion Air Buka Jalur Baru Samarinda- Surabaya

Ilustrasi. (IST)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Sudah tiga hari 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 dilakukan temporary grounded. Baik Lion Air maupun Garuda Indonesia kemarin (12/3) menyatakan tidak ada gangguan dalam menejemen pesawat. Di sisi lain, Direktoran Jendral Perhubungan Udara berkirim surat kepada pemerintah Etiopia untuk menawarkan bantuan investigasi Boeing 737 MAX 8.

Pesawat Batik Air dengan nomor PK-LQK kemarin harusnya terbang ke Jeddah mengantarkan 150-an jamaah umrah yang berangkat dari Makasar. Namun pesawat B737 MAX 8 itu tidak bisa terbang lantaran aturan temporary grounded. Rute pasawat JT81 tersebut adalah Makassar – Trivandrum (India) – Medinah – Jeddah – Trivandrum – Makassar. ”Memang ada rotasi pesawat,” ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro kemarin.

Danang menceritakan pada Selasa (12/3) menejemen Lion Air Group telah menjadwalkan pesawat tersebut berangkat dari Makasar. Namun pada hari yang sama, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengeluarkan perintah agar pesawat jenis B737 MAX 8 dilakukan temporary grounded. Ditjen Hubud akan melakukan inspeksi pada pesawat jenis itu karena kecelakaan di Etiopia Minggu lalu (10/3). Pesawat tersebut akhirnya digantikan oleh Airbus 330-300 yang terbang ke Jedah kemarin pukul 15.00.

Baca Juga:  CVR Lion Air Ditemukan, Menhub: Eksplorasi Data CVR Butuh Satu Tahun

Lion Air Group merupakan maskapai yang memiliki B737 MAX 8 terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai 10 pesawat. Meski demikian, menejemen maskapai tersebut menyatakan tidak ada gangguan paska aturan temporary grounded. Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi saat ditemui di Kantor Kemenhub kemarin menyatakan bahwa bulan ini merupakan saat low season. Artinya tidak ada lonjakan jumlah penumpan. ”Tidak banyak berpengaruh,” ujarnya.

Menurutnya sudah ada tiga pesawat milik Lion Air Group yang diperiksa oleh tim Ditjen Hubud. Dari tiga burung besi tersebut diperiksa software dan perlatan di pesawat.

”Kecelakaan di Etiopia membuat makin banyak pertanyaan. Penundaan pembelian B737 MAX 8 dilakukan hingga investigasi penyebab kecelakaan diketahui,” kata Daniel. Sejak kecelakaan PK-LQP dari Jakarta ke Pangkalpinang, Daniel mengatakan bahwa Lion Air Group mulai berhati-hati. Lalu apakah Lion Air Group akan menuntut dispensasi kepada Boeing? Daniel mengungkapkan bahwa perusahaannya masih menunggu apa yang akan dilakukan perusahaan pesawat milik AS itu.

Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena saat ditemui pada saat yang sama mengungkapkan tidak ada gangguan dalam melayani penumpang. Menurutnya, Garuda Indonesia memiliki pesawat yang bisa digunakan untuk menggantikan B737 MAX 8 selama dikandangkan. ”Ada pesawat 1 standby,” tuturnya.

Baca Juga:  Ethiopian Airlines Jatuh, Sejenis dengan Lion Air JT 610

Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menganggap bahwa safety issue yang menimpa Boeing 737 MAX 8 berpotensi membuat maskapai yang sedang memesan produk tersebut menunda delivery-nya. Termasuk Garuda Indonesia dan Lion Air yang saat ini masih dalam masa pemesanan unit tersebut. ”Bisa saja maskapai memutuskan menunda atau bahkan mengcancel pemesanan. Resikonya mungkin hanya bayar pinalti,” ujar Arista.

Menurut Arista, dalam satu line up varian produk pesawat, biasanya memang ada beberapa seri yang memiliki sejumlah masalah dan harus ditindaklanjuti produsen. “Kalau maskapai masih percaya dengan varian atau seri lain juga bisa geser pesanan,” tambahnya.

Sementara itu, Pengamat Penerbangan Alvin Lie berpendapat bahwa pembatalan pesanan pesawat merupakan ranah business to business (b to b) yang bergantung pada kesepakatan awal antara maskapai dan produsen. “Biasanya akan ada negosiasi dulu. Tergantung dari kemauan maskapai. Tapi kalau regulator atau pemerintah yang melarang rasanya saya belum pernah dengar,” ujarnya.

Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti saat ditemui di kantornya mengungkapkan temporary grounded tersebut agar ada inspeksi masing-masing pesawat. Meski pasca kecelakaan Lion Air di Perairan Tanjung Karawang, tim Ditjen Hubud sudah melakukan inspeksi. ”Biar tambah yakin. Ini sebagai wujud pemerintah sangat konsisten,” ucapnya.

Baca Juga:  Dirjen Udara Evaluasi Penerapan Bagasi Berbayar Lion Air dan Wings Air

Selain inspeksi, dia juga telah bersurat ke pemerintah Etiopia. Surat yang dikirimkan kemarin siang itu berisi ucapan belasungkawa. Selain itu juga menawarkan bantuan tim insvestigator dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). ”Namun belum ada jawaban,” kata Polana.

Menurut Polana, Ditjen Hubud juga melakuakn komunikasi dengan The Federal Aviation Administration (FAA) of the United States. Mulanya FAA mengirimkan surat kepada ditjen perhubungan udara di seluruh dunia agar melakukan berbagai tindakan untuk menyikapi kecelakaan B737 MAX 8 di Etiopia. Salah satu tindakan yang dianjurkan adalah inspeksi. ”FAA juga minta operator agar melakukan inspeksi,” paparnya. (agf/lyn/jpg)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: boeing 737 max 8lion air
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan46Tweet29Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Jokowi Bolehkan Masyarakat Tak Pakai Masker di Luar Ruangan

Jokowi Bolehkan Masyarakat Tak Pakai Masker di Luar Ruangan

Rabu, 18 Mei 2022, 07:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Kecanduan Gim Online, Dua Bocah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Kecanduan Gim Online, Dua Bocah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Senin, 16 Mei 2022, 14:30 WITA
Kecelakaan Bus di Tol Surabaya-Mojokerto, 13 Orang Meninggal

Kecelakaan Bus di Tol Surabaya-Mojokerto, 13 Orang Meninggal

Senin, 16 Mei 2022, 13:30 WITA
SKB 4 Menteri Terbaru Bolehkan PTM 100 Persen

SKB 4 Menteri Terbaru Bolehkan PTM 100 Persen

Kamis, 12 Mei 2022, 10:24 WITA
Disabilitas Gagal Terbang Gegara Kursi Direbut Pejabat

Disabilitas Gagal Terbang Gegara Kursi Direbut Pejabat

Rabu, 11 Mei 2022, 09:35 WITA
Postingan Selanjutnya
Belum Ada Payung Hukum, Pendaftaran PPPK Tertunda

Hore! Gaji PNS Cair April

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Perubahan Iklim Pacu Peningkatan Suhu, Dunia Usaha Dituntut Percepat Pengendalian Emisi Gas

Perubahan Iklim Pacu Peningkatan Suhu, Dunia Usaha Dituntut Percepat Pengendalian Emisi Gas

Rabu, 18 Mei 2022, 13:00 WITA
Solusi Jangka Pendek Atasi Banjir, Najirah Sebut Segera Keruk Sungai

Rp 54 Miliar untuk Penanganan Banjir di Bontang, Mulai Susun Masterplan

Rabu, 18 Mei 2022, 12:00 WITA
Soal “Surat Sakti” Wali Kota, JSN Sebut Pelecut Kebangkitan Dunia Usaha

Soal “Surat Sakti” Wali Kota, JSN Sebut Pelecut Kebangkitan Dunia Usaha

Rabu, 18 Mei 2022, 11:17 WITA
Komplotan Pembobol Gudang Diringkus

Komplotan Pembobol Gudang Diringkus

Rabu, 18 Mei 2022, 11:00 WITA
PT KPI Bekali Kader Posyandu Pelatihan Pemberian Makan pada Anak

PT KPI Bekali Kader Posyandu Pelatihan Pemberian Makan pada Anak

Rabu, 18 Mei 2022, 10:03 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.