BONTANG – Pemkot Bontang sangat serius untuk bisa kembali meraih piala adipura, sebagai lambang supremasi tertinggi bagi kota terbersih berwawasan lingkungan hidup. Berbagai persyaratan yang dibutuhkan, juga sudah disampaikan ke tim penilai Adipura.
Tahapan penilaian pertama (P1) Adipura Bontang yang dilaksanakan November 2016 lalu sudah dilalui. Selanjutnya tahapan yang dilaksanakan dalam penilaian yakni mengirimkan daftar isian manajemen berupa non fisik ke Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) di Balikpapan.
Kabid Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Heru Triatmojo mengatakan, perintah untuk mengirimkan daftar isian berupa soft file tentang pengelolaan sampah dan RTH serta pengendalian pencemaran air tercantum surat dengan nomor S.112/PS/PKPS/ PLB.O/12/2016 yang diterima DLH dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Bahan Beracu Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Selain pengelolaan sampah dan RTH maupun pengendalian pencemaran air, kami juga mengirimkan laporan sistem pengelolaan lingkungan, rangkuman anggaran lingkungan dari setiap SKPD, termasuk surat pernyataan Wali Kota yang sudah ditanda tangani dan di stempel,” ujarnya belum lama ini kepada Bontang Post.
Kata dia, walaupun masa pengerjaan dokumen non fisik tersebut diberi waktu dari akhir Desember 2016 hingga akhir Februari 2017, namun DLH mampu menyelesaikannya di pertengahan waktu yang diberikan. Kata Heru, data yang dikirim pun tiggal di cek saja oleh pihak P3E Balikpapan.
Untuk penilaiannya, DLH menarget dari penilaian dokumen non fisik ini bisa mengantongi nilai 85-90 poin. Kata Heru, setelah ini dirinya belum tahu apakah akan ada P2 ataukah tidak. Jika tidak ada P2 kata dia, maka penilaiannya yakni berupa akumulasi penilaian non fisik dan P1. “Kami tinggal menunggu saja. Intinya jika ada P2 pun kami sudah siap,” tutupnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post