BONTANG – Memanfaatkan momen libur tahun baru 2020, ribuan pengunjung memadati obyek wisata Pulau Beras Basah, Rabu (1/1/2020). Terhitung sepanjang pukul 07.00 Wita hingga 15.00 Wita, sebanyak 3. 867 orang wisatawan melancong ke tempat wisata andalan Kota Taman itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Ahmad Yani menerangkan para pengunjung ini terdiri dari warga Bontang sebanyak 2.907 orang. Sementara dari beberapa wilayah Kaltim terhitung mencapai 758 orang. Terdiri dari Samarinda 449 orang, Kabupaten Kutai Kartanegara 153 orang, Kutai Timur 90 orang, Balikpapan 28 orang, dan Kutai Barat 7 orang.
Namun tidak hanya warga Kalimantan saja yang hendak menghabiskan waktu liburannya di Beras Basah. Terbukti dari data pengunjung BPBD Bontang, ada 31 orang dari Lampung yang berkunjung di pulau tersebut.
“Jumlah kapal yang dipakai 166 unit,” ungkapnya kepada awak media.
Lanjut dia, ada sebanyak empat pengunjung yang harus diberikan pertolongan pertama oleh tim BPBD, lantaran anggota tubuhnya diduga terkena tiram dan bulu babi. Penanganan pertama seperti pembersihan luka pun dilakukan untuk menghindari infeksi.
“Ada sebanyak sepuluh orang petugas yang diturunkan dengan satu unit speed boat BPBD,” ujarnya
Dijelaskannya, kondisi cuaca dari pagi hingga siang terpantau cerah. Sementara untuk kecepatan angin pagi hari mencapai 12 knot, siang hari mencapai 13 knot. Sedangkan gelombang tidak begitu tinggi hanya mencapai 0,9 meter.
“Pagi air pasang, siang air mulai surut,” jelasnya.
Dia berpesan agar para penumpang atau pengunjung jika ingin menyebrang ke Pulau Beras Basah agar memilih kepal yang layak pakai. Pastikan memiliki pelampung untuk dapat digunakan selama perjalanan. Ketika sudah sampai, wajib mematuhi rambu-rambu dari BPBD yang terpajang di pos masuk Pulau Beras Basah, dan jaga selalu kebersihan.
“Jangan pilih kapal yang tarifnya rendah namun tidak layak pakai dan tidak menyiapkan pelampung,” imbaunya.
Sementara bagi motoris diharap memastikan kapalnya layak jalan, wajib menyiapkan pelampung dan memastikan penumpang memakainya sebelum berangkat, sserta selalu mengutamakan keselamatan.
“Wajib memberhentikan keberangkatan dan pemulangan kapal, jika ada imbauan BPBD jika cuaca dan gelombang tinggi sekali, juga jika terjadi badai,” pesannya. (zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post