BONTANG – Sampah masih terlihat berserakan di Pulau Beras Basah. Baik itu botol plastik, gelas plastik, dan sedotan. Pemandangan ini tampak di tengah padatnya pengunjung obyek wisata ini pada libur tahun baru, Rabu (1/1/2020). Bahkan ditemukan salah satu ikan kerapu terjebak di sebuah plastik putih dan berhasil diselamatkan.
Hal ini diungkapkan Ketua Komunitas Peduli Sampah Bontang, Syaiful usai melakukan aksi “KolaborAKSI” bersih-bersih dalam rangka hari libur Natal dan Tahun Baru bersama organisasi lainnya. Dia menyayangkan beberapa pengunjung pulau masih kurang peduli terhadap kebersihan tempat wisata ini. Bahkan mereka mendengar ada yang meremehkan, bahwa kegiatan memungut sampah ini kurang kerjaan.
“Mindset seperti ini yang harus diubah. Kalau sampahmu adalah tanggung jawabmu, jangan meninggalkan sampah di Pulau Beras Basah,” ungkapnya.
Kegiatan bersih-bersih ini dibagi dalam 8 tim pengangkut sampah. Di antaranya tim sampah organik, tim sampah kertas/kardus, dan sampah plastik kemasan. Total sampah yang telah terpilah dan ditimbang yakni mencapai 400 kilogram (Kg).
Rinciannya, sampah gelas plastik sebanyak 24,2 kg, sampah botol plastik sebanyak 11,9 kg, sampah styrofoam sebanyak 5,4 kg, sampah kaleng cat sebanyak 4,8 kg, sampah botol kaca sebanyak 10,6 kg, sampah organik sebanyak 193,3 kg, sampah kertas/kardus sebanyak 20,4 kg, sampah kaleng minuman sebanyak 0,6 kg, sampah sedotan plastik/tutup botol sebanyak 0,8 kg, sampah puntung rokok sebanyak 0,2 kg, plastik kemasan sebanyak 15,4 kg, dan sisa pembakaran sebanyak 112,4 kg.
“Sampah yang telah dipilah dan ditimbang kemudian diangkut menuju pelabuhan Tanjung Laut Indah menggunakan kapal motor dan diangkut oleh petugas DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Bontang menggunakan mobil pick up,” paparnya.
Dari hasil itu, pihaknya mengeluarkan “Deklarasi Laut Bukan Tempat Sampah”, yang isinya menilai penegakan hukum perlu dilakukan sebagai langkah kritis untuk membangun ekosistem persampahan lebih baik. Mereka juga bersepakat mengumpulkan aspirasi publik yang sepaham dengan mereka. Agar terwujudnya pengelolaan sampah yang baik.
“’Deklarasi Laut Bukan Tempat Sampah’ berisikan petisi tanda tangan oleh beberapa komunitas dan pegiat peduli sampah Kota Bontang dan Kota Samarinda,” ujarnya.
Beberapa organisasi yang tergabung dalam KolaborAKSI di antaranya Duta Peduli Sampah Bontang 2018 dan 2019, Duta Peduli Sampah Samarinda 2019, Hizbul Wathan Bontang, PIK-R Plutonium, Backpacker Bontang, Tapak Borneo, BRB, Kita SQUAD, MTMA Bontang, Satgas MAN Bontang, Bontang Clean Action, Saka Bakti Husada Bontang, FPTK, Pokmaswas Geladi, dan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) korda Kaltim, serta para pegiat aktivis lingkungan lainnya sebanyak 56 orang. (zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post