SANGATTA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutim, kembali menggelar Musawarah Daerah (Musda) yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna perkantoran Bukit Pelangi. Musda tersebut digelar selama dua hari yang dimulai pada Tanggal 27 hingga 28 Desember 2016.
Dikatakan Ketua Panitia, Arham Al Farabi , dalam Musda tersebut, sedikitnya ada enam kandidat yang akan ikut bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD KNPI Kutim. Yakni, Munir Perdana, Mariana, Awang Arie Yusnanta, Yakup Fadillah dan dirinya sendiri. Namun, dirinya memutuskan mundur untuk bertarung dalam pencalonan tersebut. “Saya sudah katakan pikir-pikir untuk mencalonkan diri menjadi Ketua KNPI Kutim. Saya ingin fokus untuk mensukseskan Musda ini saja,” ujar Arham.
Sedangkan yang lainnya, dirinya tidak mengetahui pasti. Yang jelas, baik secara voting maupun aklamisi, semua terdapat dalam aturan yang sah. Yang jelas, pesta demokrasi ini berjalan lancar dan aman. Sehingga, siapapun yang kalah, wajib menghargai kekalahan tersebut. Tidak menciptakan kegaduhan dan atau membuat KNPI tandingan. ” Mau aklamasi atau voting tidak masalah. Intinya, Musda ini berjalan aman dan lancar,” katanya.
Dirinya juga menuturkan, sampai saat ini, sedikitnya ada 70 Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) dan 18 Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) yang mendaftar dan akan mensukseskan Musda ke enam ini. Sehingga, sampai saat ini, pihaknya mengaku sudah siap 99 persen. “Jadi, pada hari pertama (27/12), kita mulai dengan pembukaan. Langsung dibuka oleh Bupati Kutim. Juga dihadiri oleh KNPI Provinsi. Selanjutnya, pada hari kedua (28/12), dilanjutkan dengan sidang hingga pemilihan ketua umum,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KNPI Kutim, Nasruddin, berharap, Musda yang digelar kali ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Musda yang bertemakan merawat soliditas pemuda dalam bingkai keninekaan menuju suksesnya gerbang desa madu tersebut juga diharap tidak menimbulkan perpecahan.
“Kita berharap tidak ada dualisme. Ini sesuai dengan tema kita untuk merawat soliditas antar anggota KNPI. Jadi mau voting atau aklamasi, silahkan saja. Asal, semuanya berjalan lancar sesuai dengan harapan kita semua,” kata pria yang kerap disapa Unding tersebut bersama Sekretaris Bakri Hadi.
Dirinya mengaku, pasca lepasnya dari kepengurusan KNPI, pihaknya mengaku akan terus mengawal kepengurusan yang baru tersebut. Sehingga, jiwa dan hatinya, tetap menyatu dengan KNPI. Meskipun, sudah tidak menjadi pengurus lagi. “Kita tetap bersama KNPI. Karena hati kita ini sudah hati KNPI. Jadi tidak dapat dipisahkan,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post