SAMARINDA – Penjaringan bakal Calon Wakil Walikota (Wawali) yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kaltim akhirnya menuai hasil. Sebanyak lima orang dinyatakan lolos mengikuti tahapan lanjutan penjaringan bakal calon orang nomor dua di Kota Tepian.
Adapun lima orang yang dinyatakan lolos seleksi yang dilaksanakan tim seleksi (timsel) yakni Donna Dayang Faroek, Hermanto, Fatimah Asyari, Saefuddin Zuhri, dan Muslimin. Kelimanya dinyatakan laik mengikuti tahapan seleksi lanjutan yang akan diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Sementara lima orang lainnya dinyatakan tidak lolos. Mereka antara lain Zulfakar Majid, Gufron Yusuf, Noor Erwani, Mudiyat Noor, dan Joha Fajal. Anggota Timsel Bakal Calon Wawali Samarinda dari Partai NasDem, Sri Sajekti Sudjunadi menuturkan, keputusan tersebutkan didapatkan dari hasil uji kompetensi yang melibatkan lima orang tim seleksi.
Timsel yang dimaksud yakni terdiri dari Ketua DPW NasDem Kaltim Harbiansyah Hanafiah, Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Masjaya, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda Mukhamad Ilyasin, Pengurus DPP NasDem Putu Artha, dan Sri Sajekti sendiri.
“Lima anggota timsel memutuskan lima orang itu lolos dalam tahapan wawancara. Semuanya sepakat tanpa ada dissenting opinion (poendapat berbeda, Red.),” kata Sri saat mengumumkan bakal calon Wawali Samarinda yang lolos dalam tahapan wawancara, Senin (26/3) kemarin.
Kata dia, keputusan tersebut tidak berdasarkan peringkat. Pasalnya timsel hanya berpatokan pada tujuh kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria tersebut adalah kualitas gagasan akan problematika Samarinda, kualitas kreativitas, dan kualitas motivasi mengikuti seleksi.
Selain itu ada pula pertimbangan rekam jejak, kualitas komunikasi politik, laporan progress report komunikasi politik, dan kualitas hubungan dengan partai koalisi. “Semua kualitas itu dimiliki oleh lima orang yang kami nyatakan lolos dalam tahapan ini,” jelasnya.
Sri menegaskan, lima calon lainnya yang dinyatakan tidak lolos dalam tahapan lanjutan seleksi tersebut bukannya tidak memiliki kualifikasi untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Namun timsel sepakat bahwa kelimanya kalah bersaing dengan lima tokoh yang lolos.
“Semua tokoh yang ikut dalam seleksi ini layak mengikuti tahapan selanjutnya. Tetapi karena komitmen awal kami hanya akan memilih lima orang, maka kami putuskan yang lebih tinggi kualifikasinya sesuai tujuh syarat yang kami tentukan,” ucapnya.
Disinggung soal tahapan selanjutnya, Sri menyebut seleksi bakal calon pendamping Wali Kota Samarinda tersebut akan dilaksanakan di DPP NasDem. Adapun prosesnya dimulai hari ini.
“Kami akan terlebih dulu membawa lima orang ini di DPP NasDem. Setelah itu mereka akan dipanggil,” ungkapnya tanpa menyebut detail waktu pemanggilan lima bakal calon tersebut. “Yang pasti secepatnya akan kami panggil,” tambah Sri.
Dalam seleksi lanjutan yang akan melibatkan tim tujuh dari partai besutan Surya Paloh itu, kelima nama yang lolos bakal diuji dari berbagai aspek. Tim tujuh akan menguji lebih detail terkait kemampuan politik. Salah satunya bagaimana calon yang diusulkan nantinya mampu membangun komunikasi dengan partai koalisi.
Satu nama yang lolos dalam seleksi di DPP akan mendapat tiket bakal calon wawali dari Partai NasDem. Bersama dengan bakal calon wawali dari Partai Keadilan Sosial (PKS) selaku partai pengusung lainnya, bakal calon wawali dari Partai NasDem akan diusung di partai koalisi pengusung Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 2015 lalu.
Sehingga koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat, NasDem, dan PKS ini nantinya akan memunculkan dua nama bakal calon wawali. Dua nama itu lantas diusulkan kepada Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Samarinda, Zairin Zain.
Nantinya dua nama itu disampaikan ke DPRD Samarinda untuk dipilih satu nama yang secara resmi ditunjuk menjadi Wawali Samarinda definitif pengganti almarhum Nusyirwan Ismail. Sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, mekanisme penentuannya dapat dilakukan dengan musyarawah mufakat atau dengan suara terbanyak. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: