SAMARINDA – Maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang Jembatan Mahkota II membuat kawasan itu menjadi tak teratur. Para PKL banyak berjualan di sempadan jalan dan melanggar aturan yang ada. Untuk itu, Pemkot Samarinda akan mengambil tindakan dengan membuat sentralisasi PKL agar kawasan tersebut menjadi lebih tertib.
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin mengatakan, dengan alasan apapun warga tidak dibenarkan berjualan di sempadan jalan. “Kalau saya, tidak ada pembenaran untuk pelanggaran aturan. Apalagi itu sempadan jalan, ” kata Sugeng, Sabtu (9/6) lalu.
Dia pun menegaskan kembali tidak pernah mengizinkan siapapun untuk melanggar aturan. “Saya tidak pernah memberikan lampu hijau untuk pelanggaran aturan,” tegasnya.
Kata Sugeng, masih maraknya masyarakat yang berjualan di sepanjang jalan sekitar Jembatan Mahkota II itu bukan berarti pemkot menutup mata. Hanya saja belum bisa menertibkan. “Itu belum bisa ditertibkan. Kalau masih belum bisa ditertibkan, itu masalah lain,” ujar dia.
Masalahnya, Jembatan Mahkota 2 adalah salah satu ikon di Samarinda, salah satu kebanggaan Kota Tepian. Desainnya memang dibuat sebagus mungkin. Karenanya, kerap sering disinggahi pengguna jalan untuk sekadar istirahat, foto, atau menikmati pemandangan.
Sekarang di sana banyak terdapat PKL yang memanfaatkan peluang tersebut. Sehingga dirasa perlu menertibkan para pedagang agar tidak berjualan di sempadan jalan. “Apalagi itu jembatan kebanggaan kita,” ungkap Sugeng.
Namun, untuk masalah penertiban PKL di sekitar jembatan, Sugeng mengatakan pihaknya masih akan melakukan pengkajian. “Minimal akan disediakan petak sendiri untuk berjualan,” imbuhnya. Hal ini dilakukan karena pemkot memiliki rencana lain terkait lahan di bawah Jembatan Mahkota II. Rencananya nanti di sana kan dibangun taman agar suasana di sekitar jembatan menjadi lebih asri.
“Karena lahan di bawahnya itu punya pemkot seluas 13 hektare. Rencananya mau dibikinkan taman,” ujar Sugeng. Lebih lanjut, dia mengatakan, kalau kawasan sekitar jembatan tersebut memang harus bersih. “Sehingga kalau orang masuk ke kawasan jembatan akan melihat pemandangan yang bagus dan indah,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: