bontangpost.id – Polemik maraknya pedagang yang membuka lapak di atas trotoar kian berlanjut. Salah satu pedagang ayam di bangunan Pasar Taman Rawa Indah Angga meminta petugas bertindak tegas. Terutama saat melakukan patroli rutin tiap harinya.
“Jangan hanya persuasif ketika turun. Lapak disuruh mundur. Tetapi ketika ditinggal pedagang itu bisa memajukan lagi (lapaknya). Ibarat main petak-umpet,” kata Angga.
Ia juga menyayangkan tidak dibangunnya pos jaga. Seperti dua tahun silam di area pasar sementara. Menurutnya penyiagaan petugas di sekitar lokasi membuat pedagang yang membandel tersebut mematuhi peraturan. Mengingat jika ada pantauan pelanggaran, bisa langsung dieksekusi oleh petugas.
“Seharusnya sifatnya bukan patroli. Tetapi penempatan petugas di Jalan KS Tubun,” ucapnya.
Sementara koordinator pedagang ayam, Sutarjo mengancam bakal melakukan aksi. Jika pedagang yang berjualan di KS Tubun tidak segera dimasukkan ke bangunan baru Pasar Tamrin.
“Kami akan kompak dengan penjual ikan turun berjualan di trotoar juga,” kata Sutarjo.
Langkah itu dilakukan mengingat pedagang yang telah menghuni bangunan pasar rutin bersumbangsih ke kas daerah. Dengan membayar retribusi dan pajak. Sementara pedagang yang membuka lapak di atas trotoar tidak berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
“Kenapa seperti itu dibiarkan sementara kami diwajibkan membayar,” ujarnya.
Meski demikian, aksi belum bersifat final. Lantaran belum ada keputusan rapat yang dihadiri oleh seluruh pedagang ayam dan ikan di bangunan pasar Tamrin. Sebelumnya diberitakan, Tim Kota Penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) menetapkan untuk tetap melanjutkan pemantauan dan pengawasan. Ketua Tim Kota Zulkifli mengatakan keputusan itu merupakan hasil dari rapat lintas OPD, Selasa (11/8/2020) di Ruang Rapat Asisten II Setkot Bontang.
Pengawasan ini sifatnya secara rutin. Jika didapati pedagang yang melanggar Perda 7/2012 langsung diperintahkan memundurkan barang jualannya. Meskipun fakta lapangan, masih ada pejual yang melakukan aski kucing-kucingan.
“Jika ada petugas mereka mundur, tetapi kalau pergi kembali lagi maju,” ucapnya.
Durasi pengawasan ini dilakukan sampai ditemukan solusi jangka panjang. Rencananya, Tim Kota bakal menggelar rapat kembali pekan depan. Agendanya ialah memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota. Sehubungan wacana pemetaan perizinan kawasan tersebut. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post