Penyederhanaan meliputi pengurangan standar komponen kurikulum seperti isi, ketuntasan, dan strategi pelaksanaan.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparudin mengatakan, Kota Taman berpotensi memilih penyederhanaan kurikulum. Sebab, lebih mudah memoles standar program pendidikan dibandingkan menyusun baru.
Terlebih, proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) untuk semester ganjil telah berjalan. Satuan pendidikan juga sudah menyusun perangkat pembelajaran. Mulai RPP dan silabus.
“Penyederhanaan ini paling mudah dilaksanakan,” kata Saparudin.
Penyederhanaan menyasar pengurangan standar komponen kurikulum. Meliputi isi, ketuntasan, dan strategi pelaksanaan proses belajar-mengajar. Sebagai contoh mengenai alokasi waktu KBM telah disusutkan.
“Matematika yang biasanya harus empat jam sekarang disederhanakan menjadi dua jam sepekan,” ucapnya.
Pun demikian dengan komponen isi. Pembelajaran yang diberikan kepada pelajar merupakan materi inti. Misalnya, jika dikalkulasikan waktu normal 100 persen, kini menjadi 65 persen.
Menurut dia, perubahan penggunaan kurikulum tidak gampang. Sebab, mencakup seluruh stakeholder. Terlebih, penggantian dibutuhkan kajian lebih dalam. Sehingga kecil kemungkinan memilih pemakaian kurikulum darurat.
“Intinya kurikulum itu tidak memberatkan siswa dan tidak menyusahkan guru,” tutur dia.
Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan kurikulum darurat. Hal tersebut tercantum dalam Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
Kini, Disdikbud Bontang menerapkan sistem pembelajaran jarah jauh (PJJ). Tiga skema dipilih yakni pembelajaran melalui siaran televisi lokal, pembuatan lembar kerja siswa (LKS), dan pemberian paket kuota bagi pelajar.
Pembelajaran melalui siaran televisi sudah dimulai sejak 3 Agustus silam. Adapun paket kuota internet ditargetkan pendistribusiannya akhir Agustus. Bantuan ini untuk memfasilitasi pelajar saat pembelajaran ditempuh via daring.
Sementara itu, penyusunan LKS rampung pada awal September. Target bahan harus disetorkan pada 15 Agustus. Selanjutnya, Disdikbud bakal meneruskan kepada penerbit untuk dicetak. (*/ak/dwi/k8/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: