Minim Anggaran, Overlay Jalan Sebagian

BONTANG – Proses perbaikan dan pengerjaan lapisan aspal (overlay) ruas jalan di kawasan Jalan Soekarno-Hatta menuju arah Bontang Lestari saat ini telah rampung. Namun, tidak semua akses jalan Soekarno-Hatta yang dilakukan perbaikan. Melainkan hanya sebagian saja. Dari pantauan Bontang Post, jalan yang dilakukan pengaspalan jaraknya hanya beberapa kilometer saja. Selebihnya, menunggu turunnya kembali anggaran di tahun depan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Abdul Azis Muslimin mengatakan, alasan tidak bisa seluruhnya Jalan Soekarno-Hatta dilakukan overlay adalah, karena terbatasnya anggaran yang dikucurkan. Sehingga pengerjaannya hanya bisa dilakukan secara bertahap. Apalagi panjang jalan yang mencapai 14 kilometer, tentu jika dikerjakan seluruhnya akan menghabiskan anggaran yang sangat besar. Sehingga untuk jalan yang masih berlubang, untuk sementara hanya dilakukan pemeliharaan.

“Sistemnya akan kami tambal sulam. Jadi di bagian jalan yang berlubang, akan kami tambal dengan stok aspal yang kami miliki,” terangnya.

Dijelaskan Azis, alasan diprioritaskannya Jalan Soekarno-Hatta, lantaran di kawasan tersebut pengendara sering melaju dengan kecepatan tinggi. Di satu sisi, kawasan tersebut juga merupakan akses ASN untuk menuju kantor sehari-hari. Di 2019 nanti, DPUPRK juga tidak hanya mengusulkan ke pusat untuk overlay di Jalan Soekarno-Hatta saja, tetapi juga di beberapa lokasi lainnya yang menjadi prioritas untuk diperbaiki.

“Kalau mengandalkan dana dari APBD tidak bisa karena anggarannya terbatas. Dari APBD sejauh ini hanya untuk pemeliharaan saja,” tukasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bontang, proyek ini dimenangkan oleh PT Cahaya Cerah dengan domisili perusahaan di Surabaya. Perusahaan tersebut mengalahkan 14 perusahaan lainnya yang mengikuti proses lelang. Dengan total kontrak senilai Rp 5,053 miliar. Adapun pengerjaan jalan ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). (bbg)