BONTANG –Meroketnya harga cabai di pasaran membuat masyarakat resah. Pasalnya, salahsatu jenis sayur yang punya rasa pedas ini merupakan favorit masyarakat, baik sebagai bahan masakan maupun pelengkap makanan. Menanggapi makin melonjaknya harga komoditas cabai tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bontang menganjurkan masyarakat untuk turut menanam cabai di rumah masing-masing.
“Hal tersebut untuk meringankan beban masyarakat yang kaget dengan harga cabai yang mahal,” ujar Mardi Raharjo, saat diwawancara, Minggu (12/2).
Untuk mengawali ajakan itu, Mardi pun memerintahkan seluruh penghuni panti asuhan putra dan putri asuhan Muhammadiyah untuk mulai menanam cabai di pekarangan gedung panti. Setidaknya, lanjut Mardi hal tersebut untuk meringankan beban keuangan panti asuhan untuk konsumsi penghuni panti.
“Kami memiliki kurang lebih 50 orang di panti putra, dan 50 orang di panti putri yang harus diberi makan,” kata Mardi.
Masing-masing santri, kata Mardi akan diberikan 2-3 polybag berisi bibit tanaman cabai untuk ditanam di pekarangan panti. Mardi berharap akan terjadi efisiensi anggaran, terutama dalam pembelian cabai untuk konsumsi. Bahkan, jika produksi cabainya melimpah, Mardi mempersilahkan untuk menjualnya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai harga pasaran.
“Hasilnya bukan untuk panti, tapi untuk orang-orang yang membutuhkan. Jadi dunianya dapat, akhirat juga dapat,” jelas Mardi yang akrab dipanggil Ustad Taliban ini.
Mardi pun berharap, harga cabai di pasaran dapat normal kembali agar tidak membebani masyarakat. Langkah yang dilakukan PDM Bontang, lanjut Mardi dipersilahkan untuk diikuti seluruh masyarakat agar tidak terbebani dengan biaya cabai yang mahal.
“Syukur-syukur kalau panennya banyak, bisa dijual juga biar harga cabai bisa murah lagi,” ucapnya usai melangsungkan aqiqah di Panti Putra “Mawaddhatul” Muhammadiyah Bontang. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: