bontangpost.id – Kejelasan mengenai nasib bangunan Rumah Sakit Taman Sehat masih tanda tanya. Pasalnya Pemkot Bontang masih menunggu hasil resmi kajian studi kelayakan dari Universitas Airlangga. Padahal infrastruktur itu sudah memiliki beberapa sarana.
Kepala Dinas Kesehatan drg Toetoek Ekowati Pribadi mengatakan bangunan ini sudah memiliki ranjang dan meja pasien. Jumlahnya sesuai dengan persyaratan rumah sakit kelas D. Bila mengacu ketentuan maka minimal memiliki 50 unit tempat tidur pasien.
“Saat ini sarana seperti bed dan meja pasien berada di dalam bangunan,” kata drg Toetoek.
Meski demikian bangunan itu diawasi oleh petugas keamanan tiap harinya. Mengingat lokasi bangunan yang belum beroperasional itu bersampingan dengan Labkesda dan gedung PSC. “Tentunya diawasi ini barangnya. Supaya tidak terjadi kerusakan atau hilang,”ucapnya.
Tidak dijelaskan kapan pengadaan dari sarana tersebut. Tetapi barang itu sudah berada di lokasi sejak awal 2021. Usai pengerjaan konstruksi rampung. Berdasarkan penelusuran awak Kaltim Post di Layanan Pengadaan Secara Elektronik hanya tercantum pengadaan alat laboratorium Labkesda. Rinciannya pada 2020 akhir senilai Rp 572 juta dan 2021 melalui DAK sebesar Rp 2,1 miliar.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Najirah mengatakan jika bangunan ini memang tidak bisa diperuntukkan sebagai RS Tipe D maka alat kesehatan akan dialihkan. Utamanya bergeser ke RSUD Taman Husada. Sebab sarana yang sama di rumah sakit tersebut beberapa sudah mengalami kerusakan.
“Itu kami bisa manfaatkan disana, agar tidak membuang anggaran pemerintah yang ada,” tutur Najirah.
Sementara hasil kajian yang konon keluar kemarin pun belum diterima Diskes. Pihaknya berjanji bakal mengabarkan jika sudah diperoleh. Termasuk bakal menyerahkan langsung ke pihak kejaksaan sebagai dasar legal opinion. Sebelumnya diberitakan, sosialisasi terkait feasibility study (FS) memang sudah dilakukan oleh civitas akademika tersebut, beberapa waktu lalu. Bahkan kala itu dihadiri oleh Wakil Walikota Najirah.
“Hasil diskusi sudah. Tetapi resminya (kajian) belum,” terangnya.
Wali Kota Bontang Basri Rase saat disinggung mengenai opsi alternatif penggunaan bangunan itu, ia belum bisa menjabarkannya. Padahal sebelumnya pemkot memiliki rencana untuk menjadikan rumah kreasi milineal. Sesuai dengan visi-misi kepala pemerintahan saat ini.
“Terpenting bangunan itu segera dimanfaatkan,” sebut Basri. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post