bontangpost.id – Gudang Farmasi Dinas Kesehatan dinilai tak ubahnya tempat penyimpanan mi instan. Kardus obat-obatan disimpan di lantai. Tak ada rak khusus. Hal itu tergambar saat Komisi I DPRD Bontang meninjau gudang yang berada di Jalan Awang Long tersebut.
“Harus ada penambahan gudang lagi. Agar obat-obatan tidak menumpuk seperti ini. Safety-nya juga tidak ada ini,” kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Ranking.
Obat yang telah kedaluwarsa di Gudang Farmasi Bontang tidak ditempatkan di wadah khusus. Hanya ditumpuk. Bahkan ada yang berserakan di ruang terbuka di samping gudang.
“Jorok, gudang obat tidak seperti ini tapi tempat pembuangan sampah. Harusnya dimusnahkan ini, ” kata anggota Komisi I DPRD Bontang Abdul Haris.
Abdul Haris menilai perencanaan pembangunan gudang tersebut tidak tertata dengan baik sejak awal. Dengan kondisi tersebut tentu akan membuat pencemaran lingkungan. Apalagi lokasi penumpukan obat kedaluwarsa berada di atas saluran air. Seharusnya dengan rampungnya gudang khusus obat expired bisa segera digunakan.
“Tidak harus memperpanjang administrasi ini dan itu. Yang dilihat di sini adalah urgensinya. Kalau seperti ini kan mencemari lingkungan,” kata dia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Jainuddin mengklaim obat-obatan tersebut merupakan obat yang sudah expired sejak lama. Sehingga obat-obat tersebut belum sempat dipindahkan ke gudang yang baru selesai dibangun. “Karena baru jadi gudang obat expired-nya, ” kata dia.
Anggota Komisi I, Maming menambahkan selain penambahan gudang baru. Dirinya meminta Dinkes Bontang menambahkan SDM di Gudang Farmasi, khususnya pria.
Disisi lain, Maming juga menyoroti buruknya manajemen pengiriman obat dari pemerintah pusat dan Provinsi Kaltim yang dikirim ke Bontang. Sebab ada obat yang dikirim tapi masa expired hanya tersisa dua bulan.
“Kasihan juga kalau perempuan angkat barang berat dari gudang ke mobil. Belum lagi obat yang diterima ada yang sudah dekat kadaluarsa, kurang baik saya lihat manajemennya” kata dia.
Jainuddin mengatakan sebenarnya pada 2022 sudah melakukan perencanaan pembangunan gudang tambahan. Tapi hal itu tidak terakomodasi lantaran keterbatasan anggaran. “Nanti coba kami usulkan lagi melalui Bapelitbang,” ucapnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post