BONTANG – Situasi tak terduga terjadi pada keberangkatan penumpang KM Binaiya yang memiliki rute Bontang-Awerange-Makasar-Bima-Labuhan Bajo-Benoa, Jumat (7/7) kemarin. Sukardi menilai beberapa kejadian atau ulah penumpang tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) pelabuhan. Salah satunya seseorang yang mengaku wartawan, meminta petugas Dishub untuk membuka pagar.
Oknum warga ini beralasan melihat penumpang lain yang masuk ke kapal. Padahal saat itu, pintu masih ditutup.
“Buka pagarnya pak, tidak tahu kah jika ada anak kecil yang menangis terus. Saya melihat banyak penumpang yang bisa masuk tuh,” kata oknum warga tersebut.
Jelas saja permintaan oknum warga tersebut tidak digubris oleh Kadishub. Bahkan, sempat terjadi adu mulut diantara kedua orang tersebut.
“Tadi saya katakan bahwa kapal masih dibersihkan, namun oknum warga yang mengaku wartawan tersebut tetap memaksa kami untuk membuka pagar pembatas ruang tunggu menuju dermaga. Cara yang ia lakukan itu tidak sopan atau tidak beretika,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sukardi, geram.
Situasi tersebut terjadi ketika penumpang yang turun dari kapal sudah meninggalkan dermaga pelabuhan, tetapi penumpang yang hendak berangkat masih terkurung di ruang tunggu pelabuhan. Keadaan ruang tunggu yang penuh sesak ditambah tidak maksimalnya pendingin ruangan membuat para penumpang gerah.
Hal tersebut memang diakui oleh Sukardi bahwa kenyamanan penumpang masih kurang terpuaskan, karena sarana dan prasarana yang ada terbatas. Beberapa pendingin ruangan tidak mampu menyejukkan suhu dalam ruang tunggu tersebut. Berkenaan kejadian tersebut memaksa jajaran Dishub membuka pintu dan jendela.
“Terkait fasilitas merupakan kewenangan PT Pelindo IV regulasi tersebut diatur dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2008,” tambahnya
Selain ulah oknum warga tersebut, Sukardi juga kecewa akan penumpang yang tidak tertib. Contohnya ada penumpang pria yang masuk toilet wanita, membuang sampah sembarang, serta memanjat pagar pembatas.
Hal yang membuatnya tak kalah marah ketika mengetahui ada jajaran anak buahnya yang menjual tiket.
“Kalau berjualan tiket lebih baik berjualan saja, tidak usah bekerja di Dishub,” pintanya.
Total penumpang yang berangkat sejumlah 1.200 penumpang. Kebanyakan para penumpang tersebut akan melakukan pelayaran menuju ke Bima. Kebanyakan dari mereka sudah berada di pelabuhan Lhoktuan sejak Kamis (6/7). Mereka yang menginap rata-rata berasal dari daerah Sangkulirang dan Muara Wahau. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post