bontangpost.id – Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang memiliki panjang 99,35 kilometer dan terdiri dari lima seksi akan rampung seluruhnya Oktober. Pembangunan yang saat ini menyisakan pengerjaan Seksi 1 dan Seksi 5 di wilayah Balikpapan ditarget tuntas dua bulan ke depan.
“Rencana operasi untuk Seksi 1 dan Seksi 5 ditargetkan beroperasi pada Oktober,” tutur Direktur Keuangan Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) Adik Supriatno (29/7/2020), dilansir dari Prokal.co (grup Bontangpost.id).
Dengan demikian, pengendara dari Balikpapan yang ingin ke Samarinda, tidak perlu ke Gerbang Tol Samboja. Begitu pun sebaliknya. Pengguna Tol Balsam dari Samarinda tujuan Balikpapan tinggal memilih keluar di Gerbang Tol Karang Joang atau Gerbang Tol Manggar jika tujuan akhirnya Balikpapan.
Diketahui, meski Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sudah beroperasi sejak akhir tahun, tepatnya 19 Desember, sejauh ini hanya Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4 yang dapat digunakan dan telah dilewati kendaraan. Seksi ini membentang dari Samboja menuju Simpang Pasir Palaran dan Simpang Jembatan Mahkota II di Samarinda. Panjangnya 58,7 kilometer.
Sementara pembangunan Seksi 1 (Gerbang Tol Karang Joang–Samboja) dan Seksi 5 (Kilometer 13–Manggar) masih terus dikebut pengerjaannya. Adik Supriatno menuturkan, progres pembebasan lahan secara keseluruhan telah mencapai 99,95 persen.
“Hanya menyisakan 0,05 persen yang berada pada lokasi Seksi 1 dan Seksi 5,” ucapnya.
Sementara untuk progres konstruksi, Seksi 1 sebesar 97,99 persen dan Seksi 5 sebesar 96,62 persen. Dia menjelaskan, kondisi fisik di lapangan secara umum main road telah tersambung.
“Namun, pada beberapa lokasi masih dilakukan pekerjaan perkerasan jalan. Penyelesaian konstruksi fisik ditargetkan bisa rampung pertengahan Agustus,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya JBS memperkirakan penyelesaian Seksi 1 pada Juli. Kemudian Seksi 5 pada bulan selanjutnya, Agustus. Akibat pandemi Covid-19, pengerjaan sempat mengalami hambatan.
Pekerjaan Seksi 5 memang lebih banyak dari Seksi 1. Misalnya melakukan perbaikan saluran air di bawah permukaan jalan tol. Kemudian perbaikan yang lokasinya di dekat gerbang Seksi 5.
Nantinya PT JBS juga mengembangkan rest area. Rencananya sudah ada beberapa tenant besar akan masuk Tol Balsam. Adik menyebutkan, Seksi 1 dan Seksi 5 merupakan ruas dukungan konstruksi pemerintah. Artinya ruas yang konstruksinya menggunakan dana pemerintah.
Seksi 1 melalui dukungan pendanaan APBD Kaltim dan Seksi 5 dukungan pendanaan APBN dan Loan China.
“Rencana operasi untuk Seksi 1 dan Seksi 5 ditargetkan beroperasi pada Oktober,” ujarnya.
Sebagai informasi, kontraktor pelaksana telah melakukan serah terima pekerjaan pada 2019, sehingga masa pemeliharaan menjadi tugas pemerintah yakni Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim. Seksi 1 Tol Balsam terbagi dalam lima segmen. Total pembiayaan dari APBD Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar yang dikerjakan lima kontraktor berbeda.
Mengenai tarif, Kementerian PUPR sebelumnya menetapkan ongkos sebesar Rp 1.287 per kilometer. Tarif untuk kendaraan golongan I, seperti sedan, jip, pikap, dan bus dari Samboja menuju Simpang Pasir Palaran, atau simpang Jembatan Mahkota II, Samarinda (berlaku rute sebaliknya), sebesar Rp 83.500. Sementara tarif terjauh kendaraan golongan IV dan V, yakni truk dengan masing-masing 4 dan 5 gandar atau lebih, sebesar Rp 167.500 ribu.
“Jadi minimal (harus) punya saldo Rp 200 ribu, supaya aman” kata Adik Supriatno dalam keterangan belum lama ini.
Penetapan tarif Tol Balsam pada Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4 dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 534/KPTS/M/2020. Keputusan itu ditandatangani pada 29 Mei 2020. (gel/riz/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post