SAMARINDA – Meski pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 diselimuti ketidakpastian, namun beberapa partai politik (parpol) peraih kursi di parlemen langsung tancap gas. Mereka menyambut kenduri politik terbesar di Benua Etam dengan penuh antusias.
Golkar hampir pasti mengusung Rita Widyasari, Demokrat Kaltim masih solid mengusung Syaharie Jaang, Gerindra selangkah lagi menyorong Yusran Aspar, sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjagokan Hadi Mulyadi.
Sementara itu, parpol lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) segera membuka pendaftaran.
Tak mau ketinggalan, Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengambil start. Peraih empat kursi di DPRD Kaltim itu telah membentuk panitia pemilihan kepala daerah (pilkada). Kendati demikian, kapan pendaftaran partai berlambang matahari itu belum diumumkan.
“Kami sudah bentuk panitia pilkada. Secara fomal, kapan pendaftarannya belum diumumkan. Namun yang pasti, teman-teman (panitia pilkada, Red.) sudah menjalin komunikasi politik dengan PKS, PPP, Gerindra, dan parpol lainnya,” kata ketua DPW PAN Kaltim, Darlis Pattalongi kepada Metro Samarinda (Bontang Post/Kaltim Post Group), Selasa (14/3) kemarin.
Dia memperkirakan, pendaftaran mulai dibuka bulan depan. “Dalam bulan April, insya Allah sudah diumumkan masa pendaftaran PAN. Kan, Agustus dan Oktober sudah mulai tahapan pilgub,” ujarnya.
Kendati belum membuka pendaftaran, namun kata Darlis, beberapa kandidat sudah berkomunikasi dengan pihaknya. Walaupun secara lisan. “Beberapa sudah berkomunikasi. Seperti Isran Noor (mantan Bupati Kutim), Rusmadi (Sekprov Kaltim), dan lainnya,” beber Darlis.
Meskipun beberapa nama sudah berkomunikasi, namun bukan berarti PAN tidak punya calon internal. Menurut Darlis, hingga saat ini, pengurus, kader, dan simpatisan PAN Kaltim menyodorkan dua nama untuk diusung. “H Abdul Waris Husain dan H Ambo Dalle,” bukanya.
Sekadar informasi, Abdul Waris Husain merupakan mantan Wali Kota Samarinda dua periode, 1985-1995. Dia juga pernah jadi asisten di Pemprov Kaltim selama delapan tahun. Kariernya berlanjut menjadi anggota DPRD Kaltim dapil Kukar-Kubar 2004-2014. Saat ini, Waris menjabat sebagai ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) PAN Kaltim. Dia juga dipercaya sebagai ketua Dewan Penasihat Dewan Pendidikan Kaltim.
Sedangkan Ambo adalah salah seorang pengusaha sukses di Kaltim. Dia juga menjabat sebagai ketua Organda Kaltim. Saat ini, Ambo Dalle menjabat sebagai wakil ketua MPP PAN Kaltim.
“Berdasarkan hasil pembicaraan di internal, kenapa mendorong kedua nama itu (Abdul Waris Husain dan Ambo Dalle, Red.), karena selama ini kan banyak calon bermunculan dari kalangan muda. Kami sengaja mendorong kader senior, biar sinergi. Sehingga, sinergitas antara generasi muda yang penuh semangat dengan senior yang kaya pengalaman bisa terjadi. Makanya dimunculkan,” ujar Darlis.
Lalu, kenapa Darlis sendiri tidak mencalonkan? “Saya cukup menjaga suasana permainan saja,” jawabnya sembari tertawa.
Ditanya soal syarat khusus jika ingin diusung PAN, Darlis menyebut tidak ada. “Tidak ada syarat khusus dari PAN. Kami hanya lihat programnya. Kami juga lihat visi ke depan membawa Kaltim. Yang penting sama-sama membangun Kaltim,” tegasnya.
Lalu, apakah koalisi Pilgub Jakarta bisa merembet ke daerah? Darlis menjawab dengan diplomatis. “Sangat mungkin koalisi di Jakarta terjadi di Kaltim. Cuma belum tentu. Politik itu cair. Bisa terjadi, bisa juga tidak. Tergantung dari banyak faktor. Persoalan lokal belum tentu sama dengan di Jakarta,” pungkasnya. (gun)
Kursi DPRD Kaltim
Partai Kursi
Golkar 13
PDIP 10
Gerindra 6
Demokrat 4
PKB 4
PAN 4
Hanura 4
PKS 4
PPP 4
Nasdem 2
Total 55
Keterangan:
– Syarat pencalonan adalah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kaltim, yakni 11 kursi.
– Syarat lain pencalonan adalah memiliki 25 persen total perolehan suara pada pemilu.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post