Pancasila Kunci Persatuan

SANGATTA- Terbentuknya Indonesia merupakan hasil kerja keras antar ummat beragama. Lima agama ikut berjihad untuk memerdekakan republik ini. Semua itu dibawah semangat pancasila, bhineka tunggal ika, UUD 45 dan NKRI. Karena empat pilar inilah persatuan bisa terbentuk dan terjalin hingga saat ini.

Untuk itu, jangan pecah persatuan hanya karena hadirnya ideologi agama masing masing. Tetaplah kokoh bersama pancasila. Pasalnya, pancasila sudah mencakup semua nilai nilai kehidupan masyarakat. Baik ketuhanan, kemanusiaan, keadilan dan persatuan.

Dikatakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim, seminar yang membawa tema meningkatkan kerukunan umat beragama dalam rangka menjaga harmoni kebangsaan dalam bingkai NKRI ini mengundang semua perwakilan agama di Kutim.

Tujuannya agar mereka semua mengerti dan memberikan pemahaman kepada masyarakat umum khususnya agama masing masing tentang menjaga keutuhan empat pilar.

“NKRI harga mati. Jangan memaksa kehendak. Pancasila sudah tuntas dari Sabang sampai Maraoke. Kecuali kita mau pecah belah,” ujar Kepala Kesbangpol Abdul Kadir.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pusat, Ferimeldi. Dirinya mengatakan, masyarakat Indonesia khususnya Kutim cukup membentengi diri dengan empat pilar tersebut. Sebab, itu semua merupakan benteng bersosial, berbangsa dan bernegara.

“Mari kita semua membangun kerukunan umat beragama. Jika ada konflik, maka buka komunikasi. Terjadinya masalah karena minim komunikasi saja. Padahal semua ada solusinya,” katanya.

Ketua FKUB Provinsi Asmuni Ali juga memberikan nasehat jika pancasila merupakan perekat antar semua agama dan golongan. Sehingga empat pilar pemersatu ini laik diamalkan dan dipertahankan.

“Perekat persatuan yaitu mengacu pada pancasila. Mari kita Jaga keamanan. Tidak hanya perkara radikal, tetapi juga semua jenis yangmerusak anak bangsa. Seperti narkoba sertakonflik antara sesama,” katanya. (dy)