SAMARINDA – Sejumlah pedagang di Samarinda mengaku terjadi penurunan harga beras pada Agustus ini. Menurunnya harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat tersebut diduga karena petani sedang melakukan panen raya.
Nawir (35), pedagang beras di Pasar Kedondong, Kelurahan Karang Asam, Sei Kunjang, Samarinda, mengaku setiap karung rata-rata penurunan harga beras mencapai Rp 25 ribu. Dia mencontokan, beras mawar dengan berat 25 kilogram (kg). Pada Juli 2018 dijual Rp 275 ribu, namun saat ini dijual dengan harga Rp 250 ribu.
“Beras itu ukuran medium. Tetapi semua merek juga mengalami penurunan. Beras slip super juga harganya turun,” ungkapnya pada Metro Samarinda, Sabtu (18/8) kemarin.
Bulan lalu, Nawir menjual beras merek slip super dengan harga Rp 285 ribu. Kini harganya turun menjadi Rp 260 ribu. Beras dengan ukuran premium itu disebut sebagai beras dengan tingkatan yang paling mahal di antara seluruh jenis lainnya.
Sementara itu, beras merek Lele Super dengan berat lima kg, dijual Rp 52 ribu. Sedangkan beras dengan merek yang sama, dengan berat 10 kg, Nawir menjualnya Rp 98 ribu. “Kalau beras merek dua jempol ukuran 25 kg, saya jual Rp 240 ribu. Harganya sama dengan beras merek mawar merah,” bebernya.
Sebagai mitra kerja Badan Urusan Logistik (Bulog) Kaltim, Nawir juga memiliki stok beras yang dibagikan pada masyarakat penerima manfaat program beras murah dari Bulog. Kerja sama dengan Bulog Kaltim lebih dikhususkan pada beras dengan ukuran lima kg. Dia menjualnya di Bulog dengan harga Rp 51 ribu.
“Semua beras ini saya ambil di Pinrang, Sulawesi Selatan. Kalau di daerah asalnya sana, harganya lebih murah,” beber Nawir.
Sementara di Pasar Segiri Samarinda, harga beras tidak mengalami penurunan bulan Agustus ini. Sebab harganya tetap stabil pasca perayaan Idulfitri. Terdapat perbedaan harga antara beras yang dijual di Pasar Kedondong dengan Pasar Segiri. Perbedaan tersebut terjadi karena di Segiri pada umumnya beras dijual oleh pengecer.
Lia (24), salah seorang pedagang barang kebutuhan pokok di Pasar Segiri Samarinda, menyebut dirinya menjual beras merek berlian ukuran lima kg dengan harga Rp 65 ribu. Lebih murah Rp 1.000 dengan beras merek rambutan.
Sedangkan beras merek berlian dengan ukuran 10 kg, dijual Rp 125 ribu. Harganya sama dengan beras merek berlian. “Kalau beras merek kura-kura berat 25 kg, kami jual Rp 310 ribu. Beras berlian dengan ukuran sama, dijual Rp 285 ribu,” sebutnya.
Kemudian beras merek walet merah dengan berat 25 kg, Lia menjualnya dengan harga Rp 260 ribu. Jauh lebih murah dibandingkan beras merek panda yang dijual Rp 315 ribu. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: