“Tiga penopang pariwisata ini, tahun lalu sudah menyumbang PAD sebanyak Rp 85 miliar, artinya sudah menyumbang 23 persen. Lima tahun terakhir naiknya selalu signifikan,” Muhammad Faisal, Kadis Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo Samarinda
SAMARINDA – Pariwisata memberikan kontribusi besar bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda. Tahun lalu, sektor ini telah menyumbang PAD sebesar Rp 85 miliar atau 23 persen dari keseluruhan PAD Kota Tepian. Karena itu, pemerintah berencana meningkatkan sektor tersebut dengan menggenjot penopangnya seperti perhotelan, rumah makan, dan hiburan.
“Tiga penopang pariwisata ini, tahun lalu sudah menyumbang PAD sebanyak Rp 85 miliar, artinya sudah menyumbang 23 persen. Lima tahun terakhir naiknya selalu signifikan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo Samarinda, Muhammad Faisal, Sabtu (10/2) kemarin.
Dia menyebut, tak banyak kabupaten atau kota di Kaltim yang memiliki PAD dominan dari pariwisata. Tercatat, hanya Balikpapan dan Samarinda yang paling banyak dominasi sumbangan PAD dari parisawata.
Karena itu, kata dia, meningkatkan obyek dan sektor penopang pariwisata sangat penting dilakukan pemkot ke depan. Pasalnya, Samarinda sebagai daerah pawisata buatan tidak bisa dilepaskan dengan tiga sektor penopang tersebut.
“Ada 13 obyek pariwisata di Samarinda. Yang paling menonjol ada Sungai Mahakam, Sirothol Mustaqim, Islamic Center, dan Budhi Center,” ungkapnya.
Islamic Center dan Budhis Center sampai sekarang tidak berbayar. Namun demikian, Faisal menyebut tetap saja obyek wisata tersebut memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD. Caranya, jika terdapat pengunjung dari luar daerah yang ingin melihat keduanya, maka secara otomatis membutuhkan persinggahan.
“Misalnya dari Banjarmasin, orangnya datang ke Islamic Center, menginap di hotel dan makan di rumah makan, maka pemerintah mendapat upeti 10 persen dari sana. Inilah salah satu bagian yang termasuk dalam PAD pariwisata itu,” tegasnya.
Obyek pendukung seperti Islamic Center dan Budhis Center tidak bisa diabaikan dalam peningkatan sektor pariwisata. Sehingga, jika ingin meningkatkan PAD pemkot harus memelihara dan mempromosikan obyek dan penyangganya.
Karena itu, Samarinda sebagai daerah perkotaan akan lebih menonjolkan obyek wisata buatan. “Kalau ingin melihat obyek wisata alam, bisa ke daerah lain seperti Kukar atau Kutim. Nah di sini, fungsi Samarinda hanya sebagai penyedia akomodasi dan rumah makan,” sebutnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: