BONTANG – Gas elpiji 3 kilogram akhir-akhir ini menjadi barang yang banyak dicari warga. Pasalnya sudah beberapa hari, tabung gas berwarna melon itu menjadi barang yang sulit dicari warga. Alhasil bila pasokannya ada, warga langsung banyak menyerbunya dan bisa habis dalam waktu sekejap.
Kondisi ini tentu banyak membuat warga resah dan kecewa. Pasalnya, gas tersebut merupakan suatu hal yang wajib di dapur. Bila tidak ada, maka aktivitas masak-memasakmenjadi terhambat. Belum lagi bagi para pengusaha makanan, dengan ketiadaan pasokan gas elpiji ini membuat usahanya menjadi tidak bisa berjalan.
“Sejak Iduladha lalu saya sudah tidak jualan gara-gara tidak ada gas. Bagaimana saya mau masak kalau gasnya saja tidak ada,” ujar Samsul, penjual nasi goreng di Tanjung Laut Indah.
Selain pedagang, para ibu-ibu pun juga sangat mengeluhkan atas kelangkaan gas elpiji ini. Menurutnya, keadaan ini sangat mengganggu dirinya. “Sudah keliling kesana-kemari. Tetapi juga tidak dapat. Mau sampai kapan seperti ini terus. Kasihan kami ini rakyat kecil disusahkan seperti ini,” keluh Yati, warga Kampung Baru.
Meski dijual dengan harga di atas normal pada umumnya, namun warga seolah-olah tak terlalu mempedulikannya. Bagi sebagian mereka, bisa mendapat gas untuk memenuhi kebutuhan memasaknya lebih utama dibandingkan harga yang dijual diatas normal.
Umumnya, satu tabung gas elpiji 3 kilogram tersebut dijual dengan kisaran harga Rp 22-25 ribu. Namun akibat kelangkaan ini, harga per tabungnya bisa mencapai Rp 30-40 ribu.
Dari pantauan Bontang Post, Selasa (5/9) tadi malam, sejumlah tempat yang diketahui warga tersedia pasokan gas elpiji langsung dengan cepatnya diserbu warga. Di antaranya di wilayah Jalan Zamrut Kampung Baru Kelurahan Berebas Tengah dan Jalan Pattimura tak jauh dari lokasi Kantor DPD Golkar Bontang. Saking banyaknya yang ingin mendapatkan tabung gas tersebut, proses jual beli pun sempat terjadi kericuhan. Barulah setelah ditenangkan penjual, proses jual beli sediit lebih tertib.
“Alhamdulillah bisa dapat walau hanya satu tabung saja. Daripada tidak sama sekali. Besok pagi saya rencana mau cari lagi buat persiapan,” tukas Jumi, warga Berebas Tengah.
AGEN KLAIM DISTRIBUSI LANCAR
Langkanya pasokan gas elpiji 3 kilogram ini diklaim oleh Agen resmi tidak ada masalah dalam hal pengiriman. Salah satu agen resmi gas elpiji 3 kilogram di Bontang, PT Akawi Usaha Mandiri. Ia mengatakan, jika proses pengiriman dari SPBE Samarinda dan penyalurannya ke pangkalan tidak ada menemui kendala berarti.
Rata-rata per hari, pihaknya mendapat kiriman sebanyak 1.680 tabung. Setelah datang, barang pun langsung didistribusikan ke pangkalan yang ada di beberapa wilayah di Bontang.
“Mungkin lantaran pemakaian yang meningkat di masyarakat. Apalagi ini sedang dalam suasana Iduladha sehingga banyak yang memasak. Bisa juga karena ada indikasi penggunaan tabung gas yang tidak tepat sasaran. Seharusnya digunakan untuk warga tidak mampu, tetapi juga dipakai oleh keluarga yang mampu,” sebut Direktur PT Akawy Usaha Mandiri, Amriadi.
Pihaknya pun juga tidak bisa melakukan permintaan penambahan ke pihak pertamina lantaran dirinya tidak mempunyai wewenang tersebut. Menurutnya untuk permintaan penambahan, haruslah dari pihak pemerintah yang melakukan hal tersebut. “Ini ranahnya Disperindagkop untuk meminta penambahan. Kalau kami tidak bisa,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post