bontangpost.id – Kebutuhan sumber baku air bersih menjadi masalah yang harus dipecahkan Pemkot Bontang. Sebab itu Perumda Tirta Taman berencana untuk menambah jumlah sumur. Dirut Perumda Tirta Taman Suramin mengatakan telah mengajukan empat sumur baru di tahun depan. Melalui bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim.
“Masing-masing kapasitasnya 25 liter per detik,” kata Suramin.
Titik lokasi berupa lokasi RTH Bontang Lestari, dekat Stadion Taman Prestasi Bontang Lestari, samping SD 010 Bontang Utara Gunung Elai, dan area WTP Bhayangkara. Menurutnya dengan tambahan ini akan menunjang kebutuhan air bersih.
“Jadi minusnya 140 liter per detik. Tahun ini digarap 40 liter per detik. Sisanya tahun depan. Otomatis di 2025 sudah bisa tercover,” ucapnya.
Ia berharap segala aspek perizinan bisa rampung di sisa waktu ini. Sehingga tahun depan sudah bisa melakukan pengerjaan fisik. Meskipun demikian pembangunan sumur ini tidak termasuk pemasangan jaringan. Tetapi Perumda Tirta Taman menjamin jaringan bisa dimanfaatkan yang sudah ada.
Pembangunan sumur baru ini juga merupakan langkah pendek dalam pemenuhan bahan baku air bersih. Mengingat upaya untuk mengandalkan air permukaan dari Bendungan Marangkayu maupun Suka Rahmat masih menunggu proses panjang. “Kalau infrastruktur itu merupakan program jangka menengah dan panjang,” tutur dia.
Perencanaan ini sudah dipastikan di tahun ini. Pihaknya terus melakukan upaya agar pembangunan ini terealisasi. Pasalnya kebutuhan sumur baru sangat mendesak untuk Bontang. Bahkan di tingkat pemprov dan pusat sudah mengetahuinya.
Diberitakan sebelumnya Perumda mengajukan tambahan tiga sumur baru di tahun ini. Namun hanya diakomodasi dua. Sumur baru yang dibangun lokasinya di Jalan KS Tubun dan Jalan Damai Kanaan. Nantinya kapasitas sumur baru tersebut yakni 20 dan 30 liter per detik. Disebutkan dia, pemprov hanya sebatas pembangunan sumur. Sementara mengenai pemasangan jaringan nantinya menjadi ranah perumda maupun Pemkot Bontang.
“Tapi kami targetkan untuk jaringan juga akan selesai di akhir tahun ini,” terangnya.
Berdasarkan laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) anggaran yang digelontorkan untuk tiap sumur yakni Rp 3,4 miliar. Sesuai jadwal proses, proses lelang akan dimulai April mendatang. Saat di mengacu LPSE dalam tahapan supervisi pembangunan dengan pagu anggaran Rp 376 juta.
Sementara satu sumur yang belum diakomodasi ialah di depan IPAL Rusunawa Api-Api. Pemprov pun belum bisa memberikan kepastian kapan rencana pembangunan itu terwujud.
“Diupayakan di APBD Perubahan. Tetapi nanti dilihat lagi,” tutur dia.
Pasalnya durasi waktu bisa menjadi kendala jika dianggarkan di APBD Perubahan. Salah satu contohnya ialah pembangunan sumur di Loktuan yang berujung terbengkalai dan dilanjutkan tahun ini.
Selain itu direksi juga menanyakan terkait progres sumber bahan baku lain yang berasal dari Bendungan Marangkayu dan Void Indominco. Hasil yang didapat ialah keseluruhannya masih dalam proses. Pengerjaan fisik belum bisa dipastikan kapan berlangsung.
“Masih penyelesaian mengenai lahan. Semua berproses,” sebutnya.
Nantinya dari Bendungan Marangkayu akan mengalir ke Bontang dengan kapasitas 200 liter per detik. Berbeda, dari Void Indominco rencananya 250 liter per detik menjadi jatah Kota Taman dan 50 liter per detik mengarah wilayah Kutim. (ak)