bontangpost.id – Ada 13 komponen infrastruktur diajukan oleh Pemkot Bontang pada pergeseran APBD Perubahan tahun ini. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amirudin Syah mengatakan, salah satunya pembuatan dua sumur untuk air bersih PDAM Tirta Taman.
“Kami telah ajukan awal pekan lalu, tinggal menunggu persetujuan dari DPRD,” kata Amirudin.
Dijelaskan dia, infrastruktur ini sangat mendesak. Lantaran kebutuhan suplai air bersih saat ini kondisinya minus sekira 200 liter per detik. Rencananya, dua sumur yang akan dibangun berlokasi di Kelurahan Kanaan dan Loktuan. Tepatnya di belakang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kanaan dan samping SD 009 Bontang Utara, Loktuan.
“Dibutuhkan anggaran sekira Rp 6 miliar untuk dua sumur ini,” ucapnya.
Jika tidak menambah cadangan pasokan air bersih, maka butuh waktu lama untuk mengharapkan dari Waduk Suka Rahmat atau Marangkayu. Termasuk rencana pemanfaatan bekas lubang tambang PT Indominco Mandiri yang belum ada kajian hingga kini.
“Sementara antrean sambungan rumah cukup banyak yang harus dilayani. Kebetulan Kanaan dan Loktuan itu sangat memungkinkan untuk sumur baru. Mem-back-up kebutuhan di pusat kota,” ucapnya.
PDAM sesungguhnya telah mengajukan pembuatan sumur baru dua tahun lalu. Namun, terkendala kondisi keuangan daerah imbas pandemi Covid-19. Bahkan, empat titik yang diajukan saat itu, Mencakup dua sumur di Kanaan, satu di Loktuan, dan satu sumur di Bontang Lestari.
Dari empat sumur itu diproyeksikan ada suplai sekira 120 liter per detik. Satu titik berkapasitas 45 liter per detik. Sisanya 25 liter per detik. Direktur Utama PDAM Tirta Taman Suramin membutuhkan minimal untuk jangka pendek ini dua sumur baru.
“Karena kebutuhan air terus meningkat. Kami mohon dukungan dari stakeholder terkait,” ujarnya.
Disinggung mengenai pemanfaatan lubang bekas tambang, kemungkinan baru terealisasi minimal tiga tahun ke depan. Artinya itu masuk skala jangka menengah. Konon untuk pembuatan sumur kapasitas 25 liter per detik membutuhkan Rp 2,75 – 3 miliar. Sedangkan sumur kapasitas 45 liter per detik mencapai Rp 3- 3,5 miliar.
“Kalau anggarannya terbatas maka bisa dua sumur kapasitas 25 liter per detik dulu,” sebutnya.
PDAM menjelaskan, saat ini masih ada 23 sumur kategori aktif. Beberapa waktu lalu dua sumur, yakni Kanaan 3 dan KS Tubun dimatikan. Karena mengalami keropos di konstruksinya. Sehingga yang keluar ialah material pasir. Sementara kebutuhan air menembus 600 liter per detik. Dari total sambungan rumah, yakni 29.850 pelanggan.
“Sekarang hanya tersalurkan 400 liter per detik,” pungkasnya. (*/ak/rdh/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post