BONTANG – Beroperasinya mini market berlabel Alfamidi di Jalan Awang Long, Bontang Baru mendapat penolakan dari pedagang kecil di sekitarnya. Mereka takut, dengan hadirnya toko modern tersebut akan berimbas turunnya pendapatan usahanya. Padahal mini market waralaba ini dilarang melakukan transaksi penjualan sebelum mengantongi izin. Larangan ini terjadi setelah Asosiasi Pedagang Kota Bontang (APKB), Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP), serta Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) menggelar inspeksi mendadak pekan lalu.
Salah satu pedagang kecil di Jalan Parikesit, Sabar Budiaji, mengaku kehadiran mini market waralaba akan berdampak kepada toko kecil miliknya. Ia meminta adanya penghentian aktivitas jual dan beli di toko tersebut. “Kalau belum ada izin mohon ditutup. Artinya ditutup itu disegel dan sama sekali tidak ada aktivitas transaksi jual beli,” kata Sabar kepada Bontang Post, Jumat (27/7) kemarin.
Ia berharap pemerintah tegas dalam mengambil keputusan. Mengingat kuota toko modern jumlahnya cukup tujuh unit. Hal ini sesuai aturan dalam Peraturan Wali Kota nomor 52 tahun 2014 tentang penataan dan penyelenggaraan izin usaha toko modern.
“Bontang ini seperti hidup dalam tempurung. Kalau banyak toko modern nasib toko kecil seperti milik kami akan mati. Saya harap pemerintah tidak memberi izin,” pintanya.
Sementara Azis, pemilik Toko Rejeki Baru, Jalan Awang Long, Bontang Baru mengaku khawatir jika Alfamidi diberi izin, akan membuka cabang lagi beberapa tahun kemudian. Kata dia, bukan tidak mungkin jumlah konsumen di tokonya akan berkurang.
“Kondisi Bontang saat ini sepi, tidak seperti tahun lalu. Kehadiran toko modern membuat pendapatan pedagang toko kecil otomatis berkurang drastis,” papar Azis.
Senada, Azis pun meminta Pemkot Bontang tegas. Mengingat banyak mini market yang berkamuflase dengan mengganti nama toko, padahal isinya sama dengan konten yang dimiliki toko sejenis waralaba tersebut.
“DPMTK-PTSP harus tegas jangan sampai nanti juga berkamuflase. Izinnya orang Bontang tetapi yang mengoperasikan toko modern,” ungkapnya.
Sementara Titik, pedagang di Jalan Awang Long mengaku saat ini jumlah konsumen di mini market belum terjadi lonjakan yang drastis. Namun dengan promo yang ditawarkan toko modern, animo pembeli pasti akan tinggi. “Saya khawatir karena orang lebih suka promo. Namanya pembeli juga pasti ingin mencari yang murah,” keluhnya.
Diberitahukan sebelumnya, kehadiran mini market di Bontang dianggap Asosiasi Pedagang Kota Bontang (APKB) mematikan pedagang kecil. Setelah terdapat tujuh mini market, kini jumlah tersebut berpotensi bertambah satu. Pasalnya di Jalan Awang Long muncul mini market berlabel Alfamidi. Hal ini membuat APKB geram. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: