bontangpost.id – Pembangunan gedung C RSUD Taman Husada diproyeksi dimulai tahun depan. Dirut RSUD Taman Husada dr Suhardi mengatakan rencananya ukuran bangunan seperti gedung utama. Hanya untuk gedung baru nanti terdiri dari delapan lantai. Terkait dengan luasan lahan yang ada masih mengakomodasi untuk pembangunan ini. Posisinya berada di samping gedung Bengkirai.
“Lokasinya nanti di bawah. Jadi akan terkena akses warga Gotong Royong,” kata dr Suhardi.
Kondisi ini selaras dengan upaya pemkot sebelumnya untuk menggeser akses warga itu. Perencanaannya pun telah dilakukan di akhir tahun lalu. Dengan pagu anggaran Rp292 juta. Perencanaan ini untuk menentukan lebar dan panjang akses.
“Harapannya di tahun ini ada pemindahan akses jalan masuk,” ucapnya.
Terkait dengan pembangunan ini diharapkan dapat rampung dalam satu tahun. Tetapi ia menyerahkan kepada Pemkot terkait skema penganggarannya. Karena pembangunan ini sepenuhnya akan menggunakan APBD.
“Jadi memang jumlah anggarannya lumayan besar. Kami inginnya satu tahun pembangunan rampung. Namun kalau bertahap juga tidak apa-apa,” tutur dia.
Diketahui, untuk penggeseran akses masuk kampung Gotong Royong ini tidak berdampak terhadap infrastruktur yang sudah diperbaiki. Konstruksinya nanti tetap menyambung. Tujuan dari penggeseran ini untuk memisahkan akses keluar RSUD dengan permukiman warga. Penambahan gedung ini lantaran ada pelayanan yang berkembang. Terlebih dalam waktu dekat ada pelayanan onkologi, kemoterapi, hingga bedah saraf.
“Otomatis jumlah pengunjung juga bertambah. Kemungkinan terjadi lonjakan pelayanan rawat inap,” terangnya.
Nantinya gedung utama tetap akan dipakai untuk rawat inap dan pemeriksaan penunjang. Sementara gedung C akan diperuntukkan tambahan pelayanan rawat inap, tambahan ruang operasi, dan intensif care.
Sesuai Permenkes, diatur bahwa jumlah tempat tidur rawat inap 10 persen ada fasilitas insentif care. Baik itu ruang intensive care unit (ICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), neonatal intensive care unit (NICU), hingga Intensive Cardiology Care Unit (ICCU).
“Saat ini jumlah intensif care sudah sesuai proporsinya dengan tempat tidur. Tetapi kalau nanti ada gedung baru untuk rawat inap. Pastinya jumlahnya butuh tambahan,” sebutnya.
Apalagi saat ini untuk tindakan operasi yang terjadwal mengantre. Sebab operasi sifatnya emergency selalu tinggi. Sehingga dengan gedung baru nanti ada pemisahan peruntukkan. Gedung lama untuk operasi darurat karena satu bangunan dengan instalasi gawat darurat.
“Sementara untuk operasi terjadwal di gedung baru,” ungkapnya.
Berdasarkan taksiran, jumlah tempat tidur rawat inap di ruang baru mencapai 200 unit. Sehingga total RSUD Taman Husada akan memiliki 400 tempat tidur pasien rawat inap. Saat ini pasien dari Kutim juga kerap dirujuk ke rumah sakit pelat merah ini. Lantaran fasilitas medis yang sudah mulai lengkap.
Adapun gedung utama dulu desainnya ialah untuk sumah sakit tipe C. Sehingga perlu ada penambahan untuk gedung baru mencapai delapan lantai. Setelah 20 tahun perkembangannya luar biasa. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post