SANGATTA – Sedikitnya 15 saksi yang diperiksa Polres Kutim untuk menguak siapa dalang pembatai orang utan di Taman Nasional Kutai (TNK). Sejauh ini pelaku pembantaian sadis itu masih misterius.
Dikatakan Kapolres Kutim, AKBP Teddy Ristiawan 15 saksi tersebut merupakan pelapor, warga yang mengetahui kejadian tersebut, dokter yang menangani, dan tentunya warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Dari 15 saksi, memang belum ada orang yang mengetahui persis kejadian itu,” ujar Kapolres Teddy.
Hanya saja, dari penelusuran yang dilakukannya serta anggota, ditemukan perkebunan kelapa sawit, nanas, dan pepohonan keras di kawasan danau di mana orang utan tersebut mati terjebak.
Hal ini sejalan dengan ditemukannya buah sawit dan nanas di tubuh binatang asli Kalimantan itu.
“Meskipun begitu, belum ada mengarah kemana. Belum ada yang mencurigakan. Yang punya senjata itupun belum kami ketahui,” katanya.
Meskipun begitu, pihaknya tak pantang mundur. Ini baru permulaan. Jumlah saksi akan diperbanyak. Dirinya yakin, pelaku akan ditangkap atas perbuatan sadisnya.
“Sisi kiri kanan dana yang ada kebunnya ditanya juga. Warga sekitar itulah yang kami ambil keterangan. Kami bentuk tim khusus. Ada anggota Polres, Polsek,” katanya.
Dibalik usaha pengungkapan fakta, pihaknya sedikit terkendala saksi kunci. Sebab, kejadian pembunuhan di dalam hutan. Terlebih, senapan tersebut tidak menimbulkan bunyi yang keras.
“Saksi susah juga. Tetapi kami optimis akan menemukan pelaku. Perlu kami perdalam juga, ialah masalah tembakan yang dipakai. Apakah senapan, rakitan atau apa. Kalau senapan apakah ada yang sekali tembak bisa banyak peluru. Karena banyak sekali peluru ditubuhnya orang utan,” jelasnya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: