bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) merencanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai pada 31 Mei. Wacana ini berdasarkan hasil pantauan pasca ujian sekolah awal April lalu. Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Saparudin mengatakan selama dua pekan ini, tidak ada laporan terkait siswa atau guru yang terpapar Covid-19 setelah mengikuti kegiatan tersebut.
“Semuanya aman berdasarkan informasi sekolah,” kata Saparudin.
Disdikbud terus memonitor perkembangan kondisi kesehatan pasca simulasi PTM tersebut. Bahkan pihaknya telah menanyakan secara intensif melalui grup whatsapp kepala sekolah sehubung dengan keluhan yang terjadi. “Kami berkomitmen dari awal, Disdikbud mengizinkan dan Satgas memberi lampu hijau saat ujian sekolah lalu dengan skema PTM harus terus dipantau,” ucapnya.
Disinggung mengenai pemilihan waktu mulainya PTM, Disdikbud mempunyai maksud tersendiri. Pengontrolan masyarakat untuk tidak melakukan mobilitas saat Idulfitri sangat sulit. Bahkan indikasi mudik dini pun terlihat di moda transportasi laut belakangan ini.
“Jadi kalau bepergian ada jeda dua pekan untuk melakukan isolasi mandiri. Pelarangan mudik pun sudah terlihat ada Sebagian warga nekat mencuri start,” tutur dia.
Durasi itu juga mengingat saat ini seluruh tenaga pendidik dan kependidikan belum menerima vaksin dosis kedua. Sejatinya untuk guru SD sudah terjadwal beberapa hari lalu. Tetapi karena kouta vaksin habis maka mundur penyalurannya. Menunggu pengiriman dari pemerintah pusat berikutnya.
“Harapan kami sebelum PTM dimulai semua guru sudah mendapat dosis kedua. Sehingga aman untuk melakukan PTM,” terangnya.
Kondisi ini menandakan Disdikbud tetap kokoh terhadap rencana awal. Sembari mengikuti perkembangan paparan Covid-19 di Kota Taman. Pasalnya di situasi pandemi tren kasus aktif menjadi acuan untuk melaksanakan skema pembelajaran.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku tidak ingin mengambil risiko besar, apabila kembali dilakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Oleh karena itu, Isran meminta agar seluruh sekolah di Kaltim menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
“Selama Pandemi Covid-19 ini saya minta jangan dulu lakukan aktivitas (belajar) tatap muka. Karena, kita harus pentingkan kesehatan. Kesehatan adalah yang utama,” sebut Isran Noor
Isran menyadari, memang ada rencana kebijakan pemerintah pusat pada Juli 2021 untuk membuka pembelajaran tatap muka. Namun demikian, ada juga daerah yang sudah melakukan tatap muka tapi terbatas. Sistem ini pula yang dikatakan Isran yang tengah berjalan di Kaltim saat ini. “Jangan khawatir tertinggal pelajaran. Seluruh dunia juga mengalami suasana yang sama,” jelasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post