bontangpost.id – Sejumlah sekolah menengah atas atau kejuruan masih memakai skema pembelajaran daring saat ini. Hal ini dikarenakan belum adanya keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Mengenai pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Kepala SMA 3 Wahyuddin mengatakan belum berani melakukan uji coba PTM terbatas sekarang. Pihaknya masih memantau kondisi sebaran virus korona di Kota Taman. “Saya masih menunggu arahan dari Disdikbud. Karena belum ada surat edaran dan perintah lisan,” kata Wahyuddin.
Pada dasarnya komite sekolah meminta memulai PTM terbatas. Tetapi ia meminta menahan diri. Sambil memantau hingga tahun ajaran baru mendatang. Secara umum pihak sekolah telah menyiapkan diri bila diminta untuk memulai PTM terbatas. Tentunya dengan standar operasional prosedur mengacu protokol kesehatan.
Dari 707 siswa di sekolah itu tinggal 42 yang belum mendapatkan vaksinasi. Dijelaskan dia, lima anak tidak menjalani vaksinasi lantaran dihalangi oleh orangtuanya. Sementara sisanya saat pelaksanaan penyuntikkan cairan antibodi tersebut dalam kondisi tidak fit. Sehingga akan dijadwalkan ke depannya.
“37 siswa setelah diperiksa dokter tidak diperkenankan saat itu karena alasan kesehatan. Bukan tidak boleh. Kami sudah perintahkan untuk menuju ke tempat vaksinasi massal yang disiapkan pemkot,” ucapnya.
Sementara jumlah guru dan tenaga kependidikan mencapai 60 orang. Saat ini satu yang belum mendapatkan vaksinasi karena faktor kesehatan. Ia menyatakan tidak berani melakukan uji coba PTM sebab takut terjadi klaster baru. Tetapi untuk kelas XII, dipandangnya jika kondisi memungkinkan akan menggelar PTM terbatas untuk mata pelajaran tertentu.
“Saya akan koordinasi dengan guru untuk memilih mata pelajaran mana yang akan ditempuh luring. Lihat perkembangan sekolah yang melakukan uji coba,” tutur dia.
Senada Kepala SMK 1 Kasman Purba menyatakan untuk melaksanakan uji coba PTM kali ini terbilang tanggung. Sebab, ujian akhir semester akan dilaksanakan awal Desember mendatang. Pelaksanaan ujian akan memakai format daring. “Sekalian saja tuntas tahun ini dulu,” kata Kasman.
Misalnya dibuat satu tingkat belum tentu kebagian semua dengan mepetnya sisa waktu yang ada. Ditambah belum adanya keputusan dari Disdikbud Kaltim. Saat ini, Pemprov Kaltim sedang mengumpulkan data terkait jumlah siswa dan guru yang telah memperoleh vaksin dosis lengkap.
SMK 1 memiliki jumlah 1.386 siswa. Hampir 100 persen seluruh pelajar di satuan pendidikan itu mendapatkan vaksinasi. Adapun guru masih ada tidak sampai lima orang yang belum divaksin. Lantaran kondisi kesehatan. Dari total 119 guru dan tenaga kependidikan.
Diketahui, SMA 1 telah melakukan uji coba PTM terbatas sejak Senin lalu. Terkhusus siswa kelas XII. Kepala SMA 1 Sumariyah mengatakan kebijakan ini diambil mengingat dalam kurun dua pekan mendatang, siswa bakal memasuki ujian semester. Pertimbangan pemilihan kelas XII dahulu mengingat nantinya pelajar di jenjang ini akan dipersiapkan untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
“Khawatirnya kalau tidak dilakukan segera maka bisa tertinggal dengan daerah lain,” ucapnya.
Sejauh ini pelaksanaan uji coba PTM terbatas tidak mengalami masalah. Sekolah memberlakukan protokol kesehatan ketat. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post