SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar menyatakan, hingga saat ini dirinya masih menunggu hasil kajian terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebab, hasil kajian tersebut nantinya akan menjadi dasar pemerintah dalam melakukan pembenahan TPA yang sesuai standar lingkungan.
“Saya sudah instruksikan untuk segera buat kajian tentang TPA. Nah, timnya baru mau bekerja. Sekarang masih ditunggu hasilnya,” kata Ismu.
Dia menjelaskan, dari hasil kunjungannya ke TPA di Jalan Poros Sangatta Bengalon, beberapa waktu lalu, memang kondisi tumpukan sampah cukup tinggi. Ternyata, penyebabnya alat pendorongnya yang belum ada. Oleh karena itu, dari hasil kajian tersebut akan terlihat apa saja yang perlu dilakukan untuk membenahi TPA.
“Termasuk berapa sih dana yang dibutuhkan dan sumbernya dicarikan dari mana,” ujarnya.
Lalu bagaimana jika hasil kajian menyebutkan TPA tidak bisa dibenahi dan harus di relokasi, Ismu mengaku, Pemkab akan melakukan jajian ulang. Sebab, untuk membangun sebuah TPA baru membutuhkan anggaran yang besar.
“Selain itu, tidak mudah mencari lokasi yang bisa dijadikan TPA. Dan yang terpenting, tidak merusak lingkungan sekitarnya,” ucap Ismu.
Seperti diketahui, pada tahun 2012 lalu, Pemkab Kutim sebenarnya telah membenahi fasilitas TPA dengan membangun baru. Namun karena pengelolaan yang berjalan masih menggunakan sistem Open Dumping atau timbun, sehingga sampah kembali menumpuk. Padahal, TPA yang dibangun ulang tersebut awalnya didesain untuk menerapkan sisten sanitarilenfil atau ramah lingkungan.
Jika merujuk pada data jumlah sampah yang masuk sehari sebanyak 450 kubik perhari, besar kemungkinan dalam kurun waktu 7 tahun TPA akan over kapasitas. Meskipun jumlah luasan areal TPA saat ini sudah mencapai 10 hektar dari total luasan areal 14 hektar. Mengingat sistem pengelolaannya yang belum baik. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: