SAMARINDA – Minimnya alokasi anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berdampak pada lambannya upaya percepatan dan pemerataan pembangunan. Sebagai alternatif untuk mengurai itu, Pemkot Samarinda berencana akan melibatkan pihak swasta dalam berbagai program pembangunan nantinya.
Keinginan itu rupanya tidak hanya berasal dari Pemkot Samarinda, melainkan dari pihak swasta juga. Hal itu diakui oleh Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.
Menurut orang nomor satu di Pemerintahan Kota Tepian itu, banyak di antara pihak swasta menawarkan jasa untuk ikut mendorong berbagai program pembangunan yang dijalankan pemerintah.
“Sebelumnya, ada kunjungan beberapa pihak swasta yang bergerak di bidang pembangunan properti dan gedung. Kami mendiskusikan kondisi dan permasalahan di Samarinda. Dari masalah tata ruang, banjir, lingkungan, dan perizinan,” ucapnya.
Selain itu, melalui pertemuan itu, beberapa di antara para pelaku bisnis tersebut menyampaikan banyaknya keluhan dari para pengembang. Terlebih dengan adanya proses peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Samarinda saat ini.
Menurut Jaang, semua keluhan dan masukan dari para pengusaha itu akan ditampung semua oleh pihaknya. Sebab, keputusan perubahan RTRW Kota Samarinda masih menunggu keputusan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
“Begitupun masalah banjir di Jalan DI Panjaitan. Tadi ada dikeluhkan. Saya jelaskan sedang dalam upaya pelebaran dan penyempurnaan drainasa. Proyeknya sudah dijalankan. Panjangnya sekitar 30 meter,” kata dia.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda, Endang Liansyah mengatakan, pihak pengembang yang dimaksud yakni dari Real Estate Indonesia (REI).
Mereka menawarkan semacam kerja sama membantu pemerintah memikirkan masalah di Samarinda. Rencananya, diskusi tersebut akan dibuat semacam coffee morning untuk membicarakan berbagai masalah pembangunan di Samarinda.
“Dalam kegiatan itu wali kota akan ditemani sekkot, asisten, atau divisi teknis lainnya. Rencananya akan diadakan rutin. Entah itu seminggu sekali atau satu bulan sekali,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, pihak pengembang akan memberikan sumbangsih pemikiran untuk Samarinda. Terutama dalam penataan kota agar lebih bersih, rapi dan metropolis. “Tapi belum disepakati. Masih diskusi awal. Nanti akan ada pembicaraan selanjutnya,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: