SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mendeklarasikan bahwa Kota Tepian bebas dari anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng), Kamis (16/8) kemarin. Deklarasi ini memperoleh berbagai tanggapan dari masyarakat, dari sinis hingga optimistis.
Salah satunya datang dari mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Ida. Ia berkata, Samarinda belum patut mendeklarasikan diri sebagai kota yang bebas anjal dan gepeng. Pasalnya, sepengetahuannya hingga kini masih banyak anjal dan gepeng yang berkeliaran terutama di persimpangan lampu merah.
“Dengan adanya deklarasi ini saya rasa pemkot kurang bijak. Harusnya kan anjal dan gepeng dikondisikan dulu, dibina dan dikurangi dulu, baru ada deklarasi. Namun ini kebalikannya. Karena menurut saya bukannya berkurang, jumlah anjal malah bertambah,” tutur, Jumat (17/8) kemarin.
Komentar serupa juga datang dari Angga, salah satu wiraswasta di Kota Tepian. Ia mempertanyakan, maksud pemerintah Samarinda ini bebas dari anjal dan gepeng itu yang seperti apa. Pasalnya, ia baru saja bertemu dengan anjal dan gepeng tersebut.
“Baru saja (kemarin, Red.) saya ketemu anak-anak jualan di simpang empat dekat Mal Plaza Mulia. Itu anjal dan gepeng juga kan. Kenapa masih ada, kenapa tidak ditertibkan. Kalau deklarasi bebas anjal dan gepeng kan harusnya mereka sudah tidak ada lagi di jalanan,” ujarnya.
Begitupun dengan Anti, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Perjuangan. Menurutnya, paling tidak deklarasi ini dibuat jika jumlah anjal dan gepeng di Kota Tepian menurun drastis. Namun, kenyataan di lapangan berkata sebaliknya.
“Saya sering ketemu banya anjal dan gepeng di Jalan Pramuka, yang suka minta-minta di warung makan. Apalagi di pasar, jangan ditanya. Harusnya instansi terkait jangan hanya menertibkan yang di jalanan saja, namun juga yang di pasar itu,” tutur dia.
Anti menuturkan, yang menjadi permasalahan kini anjal dan gepeng tidak hanya berasal dari dalam daerah. Namun, banyak juga yang berasal dari luar daerah.
“Yang dari luar daerah oke lah dipulangkan, terus yang dari dalam daerah, yang masih punya orang tua itu bagaimana. Jadi pembinaan ini sangat diperlukan agar mereka tidak lagi kembali ke jalan,” ungkapnya.
Namun, walau bagaimanapun, ia sangat mengapresiasi komitmen Pemkot Samarinda untuk membebaskan Kota Tepian dari anjal dan gepeng. “Kita sebagai masyarakat pastinya mendukung apa pun kebijakan pemerintah. Ini juga kan untuk kebaikan kita bersama,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: