BONTANGPOST.ID, Bontang – Sengkarut permasalahan di Universitas Trunajaya coba diselesaikan oleh Pemkot Bontang.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni ingin mengakuisisi civitas akademika tersebut. Pernyataan ini dikeluarkan saat pidatonya di Rapat Paripurna ke-11 Masa Sidang II DPRD, Rabu (5/3/2025).
“Saat ini Universitas Trunajaya dibekukan oleh Kemendikti Saintek karena ada beberapa masalah gaji dosen,” kata Neni.
Bahkan pihak kampus sudah menawarkan untuk diambil alih oleh Pemkot Bontang. Apalagi Neni-AH memiliki program terkait dengan penggratisan uang kuliah tetap (UKT) bagi mahasiswa yang berkuliah di Bontang.
“Kami ada namanya pemberian beasiswa kerja sama. Ini mungkin disambut oleh mereka,” ucapnya.
Bahkan pihak kampus menawarkan sebesar Rp10 miliar untuk proses akuisisi. Neni memandang nominal ini tidaklah mahal. Saat itu penawaran dilakukan kepada Neni secara pribadi. Tetapi orang nomor satu di Bontang ini berpendapat akan lebih bagus jika diakuisisi oleh pemkot.
“Tujuan rencana akuisisi ini untuk pengembangan SDM salah satunya membantu menaikkan angka IPM Bontang,” tutur dia.
Sebelumnya rencana menjadikan Stitek menjadi perguruan tinggi juga digaungkan oleh Pemkot Bontang. Namun upaya ini terhalang moratorium. Menurutnya Stitek founding father-nya tetap Pemkot Bontang.
“Pemkot tetap mengawasi. Stitek milik Pemkot Bontang tetapi secara regulasi harus yayasan,” pungkasnya. (*)