BONTANG – Pemkot Bontang mengklaim tidak ingin menguasai aset PT Pupuk Kaltim. Namun hanya mengingatkan komitmen Pupuk Kaltim terkait pelestarian lingkungan. Asisten II Setda Bontang Zulkifli menuturkan bahwa penetapan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Perda Nomor 11 Tahun 2012 bermaksud untuk menguatkan komitmen Pupuk Kaltim yang melestarikan Wanatirta.
“Bahkan, sejak dulu Pupuk Kaltim mencoba melakukan rehabilitasi lahan, serta pengayaan flora dan fauna,” jelas Zulkifli saat memberikan keterangan pers di Rumah Jabatan Wali Kota Bontang bersama Pj Sekda Bontang, Senin (5/11) kemarin.
Dari laporan yang diterima pemkot, sudah terdapat 113.000 pohon yang ditanam di Wanatirta. Hal tersebut menjadi kebanggan bagi masyarakat Bontang dan Pupuk Kaltim sendiri. Namun, ketika revisi Perda RTRW dilakukan pemerintah, Pupuk Kaltim mengusulkan perubahan peruntukkan Wanatirta.
Padahal, sebelumnya pada revisi Perda RDTR Nomor 1 Tahun 2016, Pupuk Kaltim sudah mengajukan perubahan peruntukkan Taman Cibodas menjadi area perkantoran. “Itu sudah kami coba penuhi sebagai kerja sama kami, karena kami memahami rencana pengembangan industrinya,” bebernya.
Namun, usulan perubahan Wanatirta, Zulkifli menyatakan bahwa Pemkot Bontang tak bisa mengabulkannya. Karena sudah ditetapkan sejak 2004 Wanatirta sebagai kawasan RTH melalui SK direksi. “Ini yang kami pertahankan, komitmen dari mereka (Pupuk Kaltim, Red),” imbuhnya.
Mengingat dalam usulan perubahan peruntukkan, sesuai dengan masterplan-nya terdapat zona perumahan baru, universitas, rumah sakit, perkantoran, mal, convention center, dan hotel. “Sejak adanya usulan itu, kami berproses dan difasilitasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR),” terang dia.
Pemkot, bersikukuh tetap mempertahankan Wanatirta sebagai penyangga lingkungan. Agar tidak terjadi dampak lebih luas dengan adanya kegiatan industri. “Pemkot Bontang sama sekali tidak ada maksud menguasai aset. Aset tetap dikuasai mereka, dan kami mencoba mempertahankan fungsinya,” tegas Zulkifli.
Baik itu fungsi resapan air, fungsi keanekaragaman hayati, dan fungsi keseimbangan lingkungan. Harapannya bisa tetap dijaga kelestarian hutan di Bontang. “Kami berharap ada titik temu,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post