Kehadiran perusahaan di Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan,membawa pengaruh positif bagi masyarakat sekitar. Terutama dari sisi lapangan kerja, sehingga angka pengangguran berkurang.
BONTANG – Hampir 100 persen tenaga kerja PT Borneo Suryanata Wijaya (BSW) merupakan warga lokal Kota Taman, khususnya di wilayah bufferzone pelabuhan PT Karya Wiraputra Bontang (KWB).
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa bongkar muat kapal laut dan transportasi itu lebih memercayai tenaga kerja lokal. PT BSW bersikukuh setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, terutama masyarakat di sekitar pelabuhan.
“Kami harus prioritaskan tenaga lokal,” kata Direktur Operasional PT BSW Teguh Adi Putra kepada Kaltim Post (induk Bontangpost.id), kemarin (16/2/2020). Dia berharap, banyak perusahaan yang berpikir sama. Seyogianya tidak ada orang yang hendak berbuat hal negatif, jika tidak terdesak karena susahnya mendapatkan pekerjaan.
“Itu yang ada di benak saya,” tambahnya.
Sementara itu, jumlah pengangguran di Kota Taman terus menurun. Kehadiran perusahaan dan aturan pemerintah dapat menekan banyaknya pengangguran. Aturan tersebut termaktub dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10/2018.
Perda tersebut mewajibkan perusahaan mengakomodasi paling sedikit 75 persen tenaga kerja lokal dari total pekerja yang digunakan. Sementara dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang, tercatat akhir 2019 lalu, besaran presentasi tunakarya, yakni 9,19 persen.
Angka tersebut turun dari 9,61 persen pada 2018. Artinya, angka pengangguran turun 0,42 persen. Muhammad Rafid, warga Tanjung Laut Indah yang bekerja di PT BSW mengakui, kehadiran perusahaan yang memedulikan warga sekitar selalu ditunggu masyarakat.
“Kami bersyukur dengan adanya pelabuhan PT Karya Wiraputra Bontang bekerja sama dengan PT BSW memprioritaskan masyarakat sekitar. Pasalnya, tak semua dapat memberikan lapangan pekerjaan,” kata ayah dua anak tersebut.
Sebelum, dia merupakan nelayan lepas yang tidak menentu pendapatannya. Rafid juga terus berusaha mencari rezeki sebagai buruh bangunan. Namun, pekerjaan yang dia tekuni tak mampu memenuhi sandang dan pangan keluarga kecilnya.
Di perusahaan jasa bongkar muat kapal laut tersebut, dia sebagai koordinator sumber daya manusia (SDM). Pihaknya telah merekrut 19 orang dari Tanjung Laut Indah. Tentu tidak asal memasukkan orang. Dia harus mengetahui pengalaman. Pasalnya, ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan oleh orang yang telah memiliki skill.
Selain Tanjung Laut Indah, kawasan yang terdampak di lokasi penurunan barang konstruksi. Yaitu di Bontang Lestari. Pihak PT BSW pun memberikan lapangan pekerjaan untuk mereka. Haruna Tanete, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Peduli Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (LP3M) Bontang mengatakan hal sama.
“Hadirnya perusahaan di Bontang setidaknya memberikan pengaruh positif untuk masyarakat. Lapangan pekerjaan itu sudah pasti dibutuhkan,” tegasnya.
LP3M telah menjalin kerja sama dengan PT BSW sebagai koordinator SDM di wilayah Bontang Lestari melalui LSM LP3M. Dia mendukung jika ada perusahaan yang mampu memberikan output tersebut. Seperti halnya PT BSW, masyarakat yang telah bekerja pun sebanyak 19 orang.
“Ini kan untuk membangun Bontang, apalagi masyarakat dilibatkan. Saya sangat mendukung itu,” singkatnya. (*/eza/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: