SAMARINDA – Dana sebesar Rp 2,6 triliun disiapkan Bank Indonesia (BI) Kaltim untuk memenuhi permintaan penukaran uang masyarakat saat Idulfitri mendatang. Hanya saja, dalam penukarannya nanti, BI Kaltim akan membatasi jumlah uang yang ditukarkan masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Muhamad Nur mengakui, akan ada pembatasan dalam penukaran uang. Untuk satu kali penukaran dibatasi hanya sebesar Rp 3,7 juta per orang. Dengan rincian Rp 20 ribu satu pak atau senilai Rp 2 juta, Rp 10 ribu satu pak atau sebanyak Rp 1 juta, Rp 5 ribu satu pak atau Rp 500 ribu, dan pecahan Rp 2 ribu satu pak atau Rp 200 ribu.
“Pembatasan ini, untuk menghindari adanya spekulasi dari oknum yang memanfaatkan itu untuk membuka tempat penukaran uang di jalanan,” kata Nur dalam jumpa pers di kantor BI Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Jumat (18/5) lalu.
Walau begitu, BI Kaltim tetap mengizinkan masyarakat untuk melakukan penukaran uang untuk kedua kalinya. Dengan catatan, penukaran dilakukan di hari berikutnya. Nantinya, penukaran uang tidak hanya bertempat di BI Kaltim, tetapi juga bisa dilakukan di perbankan lainnya.
“Selama Idulfitri, kami telah menyiapkan stok uang. Kami telah mengimbau kepada semua perbankan untuk menerima penarikan atau penukaran uang di loket-loket yang mereka miliki,” kata dia.
Ditambahkan Nur, untuk memenuhi permintaan penukaran uang masyarakat, BI Kaltim akan membuka pelayanan di Stadion GOR Madya Sempaja pada tanggal 4-8 Juni. Pelayanan akan dibuka dari pukul 10.00 Wita sampai pukul 14.00 Wita.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda atau Pemprov Kaltim terkait itu. Selain itu, kami juga sudah membuka kas keliling di Samarinda Utara, Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, dan Sungai Pinang,” katanya.
Selain itu, pada tanggal 22-25 Mei, BI Kaltim juga akan membuka kas keliling di Bontang. Lalu pada tanggal 30 Mei, kegiatan yang sama juga dilakukan di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
“Seperti tahun lalu, kami berkomitmen menjaga sistem kelancaran keuangan. Baik yang tunai maupun nontunai. Dan saya kira khusus untuk yang nontunai tidak ada masalah. Begitu pun yang tunai, kami meyakini tidak akan terjadi kekurangan penukaran uang selama lebaran,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Divisi SPPURSLA BI Kaltim, I Nyoman Ariawan Atmaja menerangkan, mengantisipasi tingginya permintaan terhadap penukaran uang pecahan kecil pada perayaan Idulfitri, pihaknya telah menyiapkan dana sekira Rp 2,6 triliun.
“Kami sudah konsolidasi dengan semua perbankan. Uangnya tinggal didistribusikan. Kalau dibandingkan tahun 2017, uang yang kami sediakan untuk di tahun ini mengalami penurunan,” katanya.
Berdasarkan data tahun 2017 lalu, sambung dia, kebutuhan penukaran uang Rp 3,17 triliun. Namun yang terealisasi sebesar Rp 2,35 triliun. BI Kaltim melihat, antara perkiraan dan kebutuhan yang terealisasi cukup jauh. Sehingga di tahun ini BI Kaltim mengambil kebijakan menurunkan perkiraan kebutuhan penukaran uang.
“Di tahun 2018, kami memperkirakan Rp 2,63 triliun. Baik dari sisi jumlah maupun pecahan akan kami penuhi. Data itu sendiri kami ambil setelah melakukan rapat konsolidasi dengan teman-teman perbankan lain. Termasuk dari data hasil survei yang dilakukan tim ekonomi,” katanya.
“Selama tahun 2018, outflow atau total uang yang diedarkan BI Kaltim Rp 12,18 triliun. Dari jumlah itu, inflow diperkirakan hanya Rp 7,68 triliun,” tambahnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post