bontangpost.id – Pengeboman di beberapa wilayah pesisir Bontang kerap dilakukan oleh nelayan.
Diungkapkan Kasat Polairud Polres Bontang Iptu Khairul Umam, pengeboman tersebut bisa dikatakan sebagai penyalahgunaan mata pencaharian.
Maka dari itu, pihaknya telah memetakan beberapa titik yang dianggap rawan terjadinya pengeboman ikan.
“Sudah ada beberapa titik, hasil dari laporan masyarakat dan konsolidasi dari tim kami di lapangan,” ungkapnya
Adapun lokasi masyarakat yang dianggap rawan yakni Bontang Kuala, Pulau Tihi-Tihi, dan Guntung.
“Kalau titik pengebomannya, mereka sering melakukan di perairan Teluk Pandan dan sekitar Pulau Segajah,” lanjutnya.
Diketahui, motif pengeboman kerap dilatar belakangi oleh keinginan untuk mendapat keuntungan lebih cepat. Jika ikan yang diperoleh jumlahnya lebih banyak, maka penghasilan yang didapat juga lebih besar.
Baca juga; Nelayan Bontang Kuala Pakai Bom Ikan, Terancam Penjara Seumur Hidup
Selain itu, kata dia, ilmu perakitan bom ikan telah diwariskan turun temurun sehingga dianggap sebagai hal biasa.
“Dari yang kami temukan, dua motif itu yang mendasari perilaku pengeboman,” ucapnya.
Oleh karenanya, langkah pengawasan dilakukan dengan patroli rutin dan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan.
“Kalau kami temukan ada yang melakukan itu (pengeboman ikan) dan ada barang bukti di lokasi, langsung kami tindak,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post